Hal ini tejadi karena upaya mengendalikan wabah menggiring seluruh sektor ekonomi berhenti.
Kematian baru di New York dilaporkan ada sebanyak 799 dalam 24 jam terakhir.
Sementara itu, total kematian di seluruh AS bertambah 1.814 orang dalam 24 jam terakhir.
Baca juga: Saat AS Alami Lonjakan Kasus dan Kematian akibat Virus Corona...
Turki mengenalkan aplikasi smartphone yang digunakan untuk melacak pasien virus corona yang akan memastikan mereka tetap di rumah.
Aplikasi tersebut dinamakan “Proyek Pelacakan Isolasi Pandemi”.
Aplikasi itu tengah dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan untuk membendung penyebaran virus.
Nantinya jika ada seseorang yang keluar maka secara otomatis akan meminta mereka untuk pulang.
Jika berulang kali melanggar aturan polisi akan tahu dan mereka menghadapi sanksi yang diberlakukan.
Baca juga: Tak Pakai Masker di Thailand Bisa Dikenai Denda Rp 9,8 Juta
Semua anggota parlemen Botswana, Afika Selatan termasuk Presiden Mokgweetsi Masisi akan dikarantina selama 14 hari dan menjalani tes virus corona.
Hal itu dilakukan setelah seorang petugas kesehatan yang menyaring anggota parlemen untuk virus itu justru dinyatakan positif.
Petugas kesehatan itu sempat memeriksa suhu beberapa anggota parlemen sehari sebelumnya selama sidang khusus parlemen.
Baca juga: Gas Air Mata dan Peluru Karet, Cara Afrika Tertibkan Warganya Saat Lockdown