Merujuk data perkiraan tersebut, kasus Covid-19 akan mengalami peningkatan dari akhir Maret sebanyak 1.577 kasus, akhir April sebanyak 27.307 kasus, 95.451 kasus di akhir Mei dan 105.765 kasus di akhir Juni.
Baca juga: 10 Mitos Seputar Virus Corona
Pada 19 Maret 2020, ITB melakukan simulasi dan permodelan sederhana yang memprediksi mengenai puncak kasus harian.
Puncak tersebut diperkirakan akan berakhir pertengahan April 2020.
Saat itu, pandemi diperkirakan berakhir saat kasus harian berada di angka 600 pasien.
Perhitungan dilakukan dengan perhitungan sederhana menggunakan model Richard’s Curve.
Namun, pada 23 Maret 2020, ITB melakukan revisi lantaran data masukan yang digunakan sebelumnya terjadi perubahan.
Dari revisi yang dilakukan waktu estimasi titik puncak penyebaran yang dilakukan ITB berubah menjadi sekitar akhir Mei atau awal Juni 2020.
Baca juga: Lebih dari 1 Juta Orang Terinfeksi, Ini Cara Penyebaran Virus Corona yang Paling Umum Terjadi
Para peneliti dari Pemerintah Daeah Yogyakarta pada 24 Maret 2020 juga merilis perkiraan puncak penyebaran virus corona di Indonesia.
Perkiraan tersebut dibuat berdasarkan referensi pola global dan lokal.
Penelitian tersebut memprediksi, puncak penyebaran akan terjadi antara 70 hingga 100 hari. Artinya sekitar 12 Mei hingga 12 Juni 2020.
Adapun jumlah kasus diperkirakan tak kurang dari 10.000 kasus.
Dari perhitungan tersebut, periode kritis diduga akan muncul rentang 40 hingga 60 hari. Saat itu, angka pertumbuhan harian diprediksi meningkat drastis.
Sementara estimasi pemulihan nasional diperkirakan kisaran 120 hingga 150 hari dari kasus pertama ditemukan.
Baca juga: Tetap Mudik di Tengah Pandemi Corona, Berikut Sejarah dan Asal-usul Mudik
Perhitungan tim FKM UI memprediksi, jumlah kasus di kisaran 500.000 hingga 2.500.000 kasus dengan mempertimbangkan tingkat intervensi pemerintah.