Adapun masa puncak akan terjadi pada hari ke 77 atau kisaran pertengahan April 2020 dengan patokan hari pertama pada pekan pertama Februari 2020.
Melansir dari pemberitaan Kompas.com, Rabu (1/4/2020), Sutanto Sastraredja yang merupakan ilmuwan Matematika dari UNS, memprediksi puncak Covid-19 terjadi pertengahan Mei 2020.
Sementara, akhir pandemi dinilainya bergantung pada kebijakan yang diambil pemerintah.
Berdasarkan perhitungan matematis dinamika populasi Covid-19 menggunakan model SIQR yang dilakukannya, parameter dimasukkan dalam rumus hingga bisa dihitung kecepatan orang yang sudah terinfeksi dan masuk karantina.
Baca juga: Mengapa Rapid Test Corona Bisa Negatif Palsu, sedangkan PCR Butuh 3 Hari?
Guru Besar Statistika UGM Prof Dr rer nat Dedi Rosadi, alumni MIPA UGM Drs. Herivertus Joko Kristadi, dan alumni PPRA Lemhanas RI Dr Fidelis I. Diponegoro juga membuat perkiraan prediksi puncak penyebaran Covid-19.
Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, Rabu (1/4/2020), para peneliti UGM ini menggunakan model yang mereka sebut dengan model probabilistik yang didasarkan atas data real.
Menggunakan model tersebut, penambahan maksimal total penderita per hari adalah sekitar minggu kedua April 2020.
Kisarannya, pada 7 April-11 April 2020 dengan penambahan kurang dari 185 pasien per hari.
Perkiraan, tersebut memperlihatkan jumlah penambahan akan terus menurun dan pandemi akan berakhir usai 100 hari yakni sekitar 29 Mei 2020.
Adapun maksimal total penerita positif Covid-19 dari perhitungan ini adalah sekitar 6.174 kasus.
Baca juga: Universitas Pittsburgh di AS Sukses Uji Coba Vaksin Corona ke Tikus
(Sumber: Kompas.com/Penulis: Vina Fadhrotul Mukaromah,
Haryanti Puspa Sari, Reni Susanti, Tsarina Maharani | Editor: Virdita Rizki Ratriani, Wahyu Adityo Prodjo, Diamanty Meiliana, Abba Gabrillin, Bayu Galih)