Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunci Mengapa Angka Kematian akibat Virus Corona di Jerman Rendah

Kompas.com - 28/03/2020, 13:02 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Angka kematian di Jerman karena Covid-19 didapati tidak setinggi pada sejumlah negara lain di kawasan Eropa.

Kendati memiliki jumlah kasus positif yang lumayan besar, angka kematian di Jerman justru sangat rendah.

Menurut data Robert Koch Institute (RKI), lembaga resmi di Jerman yang mengeluarkan statistik Covid-19, tingkat kematian di Jerman berada di bawah 0,5 persen.

Baca juga: Mengapa Angka Kematian di Italia akibat Corona Tertinggi di Dunia?

Update penyebaran wabah virus corona hingga Sabtu (28/3/2020).scmp.com Update penyebaran wabah virus corona hingga Sabtu (28/3/2020).

Hal itu berbanding terbalik dengan tingkat kematian di Italia (10 persen), Spanyol (7 persen), atau Indonesia (8 persen).

Data tersebut merujuk angka infeksi aktual berdasarkan data RKI 27 Maret 2020, ada 42.288 kasus, dengan angka kematian 253 kasus. Lebih dari 6.000 orang sudah dinyatakan sembuh.

Baca juga: Jumlah Kasus Corona di AS Terbanyak di Dunia Melebihi China

Lantas, apa kuncinya?

Tes cepat dan luas

Dilansir dari dw.com angka kematian relatif kecil tersebut dikarenakan Jerman melakukan tes virus corona secara cepat dan luas.

Ungkapan tersebut dilontarkan oleh pakar virus dan epidemi dari rumah sakit Charite di Berlin, yang juga menjadi penasihat Pemerintah Jerman.

Selain itu, Jerman juga telah melakukan sangat banyak diagnosis laboratorium Covid-19 dibandingkan negara-negara Eropa lain.

Jerman mempunyai lebih banyak waktu mempersiapkan kapasitas laboratorium dan perawatan intensif pasien corona.

Untuk diketahui, kasus virus corona pertama di Jerman sudah terdeteksi pada 28 Januari 2020.

Baca juga: Hari-hari Terburuk Italia dan Spanyol akibat Virus Corona Belum Berakhir

Struktur sosial turut berpengaruh

Sekelompok perawat di Jerman membawa tulisan di kardus, yang dalam bahasa Indonesia berarti Kami akan tetap di sini untuk kalian, dan kalian tolong tetap di rumah. Foto diambil pada 19 Maret 2020.SASCHA STEINBACH/EPA-EFE Sekelompok perawat di Jerman membawa tulisan di kardus, yang dalam bahasa Indonesia berarti Kami akan tetap di sini untuk kalian, dan kalian tolong tetap di rumah. Foto diambil pada 19 Maret 2020.

Pakar sosial dan ekonomi dari Universitas Bonn, Profesor Moritz Kuhn dan Profesor Christian Bayer, menerangkan adanya faktor lain yang berpengaruh.

Faktor tersebut adalah struktur sosial di Jerman, di mana kebanyakan orang tidak tinggal dalam keluarga besar seperti di Italia atau Spanyol.

Banyak dari orang Jerman tinggal sendiri di apartemennya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com