Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi pada Paru-paru Manusia Saat Terkena Virus Corona?

Kompas.com - 27/03/2020, 17:29 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Bagaimana pneumonia bisa berkembang?

Saat orang dengan Covid-19 mengalami batuk dan demam, Wilson mengatakan itu adalah hasil dari infeksi yang telah mencapai pohon bronkial, yakni saluran udara yang memiliki fungsi mengalirkan udara keluar dari paru-paru.

”Lapisan pohon pernapasan menjadi terluka, menyebabkan peradangan. Ini pada gilirannya mengiritasi saraf di lapisan jalan napas. Seperti setitik debu yang dapat merangsang batuk,” katanya lagi.

Tapi itu menjadi buruk, ketika virus melewati jalan napas dan pergi ke lokasi unit pertukaran gas yang ada di ujung batang.

"Jika terinfeksi, mereka merespons dengan menuangkan bahan radang ke dalam kantung udara yang ada di bagian bawah paru-paru kita," ujar Wilson.

Jika kantung udara mengalami peradangan, Wilson mengatakan itu bisa membuat cairan masuk ke paru-paru dan membuat seseorang mengalami pneumoia.

Paru-paru yang kemudian penuh oleh cairan inflamasi tak akan dapat oksigen yang cukup untuk mengalirkan darah.

Sehingga kemampuan tubuh untuk mengambil oksigen dan membuang karbon dioksida menjadi berkurang.

“Itulah umumnya yang menjadi penyebab kematian pada pneumonia berat,” imbuhnya.

Baca juga: 4 Hari Dikira Pneumonia, Seorang Pengacara di New York Positif Virus Corona

Bagaimana mengobati pneumonia?

Prof Christine Jenkins, Ketua Lung Foundation dan juga seorang dokter pernapasan terkemuka mengatakan, sejauh ini belum diketahui bagaimana menccegah orang mengalami pneumonia akibat Covid-19.

“Orang-orang sudah menguji coba semua jenis obat dan kami berharap menemukan berbagai kombinasi obat virus dan anti-virus yang bisa efektif," kata dia.

Sayangnya sampai dengan hari ini belum ada terapi yang ditetapkan selain dari perawatan suportif yang diberikan saat pasien dirawat intensif.

"Kami memberikan ventilator dan mempertahankan kadar oksigen yang tinggi sampai paru-paru mereka dapat berfungsi dengan cara yang normal lagi ketika mereka pulih," kata Jenkins.

Sementara itu, Wilson mengatakan pasien dengan pneumonia virus juga berisiko terkena infeksi sekunder sehingga mereka memerlukan antibiotik selain antivirus.

“Dalam beberapa situasi itu tidak cukup. Pneumonia menjadi tidak terkendali dan pasien tidak selamat,” ucapnya.

Baca juga: Jadi Pandemi Global, Kenali 3 Gejala Awal Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com