Jenkins mengatakan pneumonia Covid-19 berbeda dengan kasus pneumonia yang umum ada di rumah sakit.
“Sebagian besar jenis pneumonia yang kita ketahui di rumah sakit adalah bakteri, dan mereka merespons antibiotik,” katanya lagi.
Wilson mengatakan bukti menunjukkan bahwa pneumonia yang disebabkan Covid-19 mungkin sangat parah di mana pneumonia cenderug mempengaruhi semua paru-paru, bukan hanya sebagian kecil.
"Setelah kita memiliki infeksi di paru-paru dan, jika itu melibatkan kantung udara, maka respons tubuh pertama-tama adalah mencoba menghancurkan virus dan membatasi replikasinya," imbuh Jenkins.
Akan tetapi, pada beberapa orang termasuk orang dengan penyakit jantung dan paru, diabetes dan orang tua, mekanisme tersebut terganggu.
Jenkins mengatakan secara umum orang berusia 65 tahun ke atas berisiko mengalami pneumonia.
Selain itu orang-orang dengan penyakit kronis seperti diabetes, kanker, penyakit kronis yang mempengaruhi paru-paru, jantung, ginjal, hati, perokok dan bayi berusia 12 bulan ke bawah juga berisiko.
“Usia adalah prediktor utama risiko kematian akibat pneumonia. Pneumonia selalu serius untuk orang yang lebih tua dan pada kenyataannya dulu menjadi salah satu penyebab utama kematian pada orang tua,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengingatkan tak peduli seberapa sehat dan aktif seseorang, risiko terkena pneumonia dapat meningkat seiring bertambahnya usia. Hal ini karena sistem kekebalan tubuh secara alami melemah seiring bertambahnya usia sehingga tubuh lebih sulit melawan infeksi dan penyakit.
Baca juga: Mengenal Virus Corona, Masih Keluarga SARS dan MERS Sebabkan Pneumonia