Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hari Dikira Pneumonia, Seorang Pengacara di New York Positif Virus Corona

Kompas.com - 13/03/2020, 12:58 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Seorang pengacara berusia 50 tahun di New York dilaporkan positif mengidap Covid-19 usai 4 hari dirawat di kamar biasa.

Dokter mengira yang bersangkutan hanya mengalami pneumonia biasa. 

Penemuan kasus positif pada pengacara Lawrence Garbuz pada 2 Maret itu menjadi indikasi pertama bahwa virus itu telah beredar di New York melalui penyebaran komunitas.

Hasil penelusuran terhadap kasus Garbuz menunjukkan, bahwa satu kasus yang tak terdiagnosis dapat menimbulkan malapetaka di rumah sakit dan menyebarkan kecemasan di seluruh wilayah.

Baca juga: Jadi Pandemi Global, Kenali 3 Gejala Awal Covid-19

Garbuz sendiri diketahui berasal dari New Rochelle, New York dan belum melakukan perjalanan ke negara-negara yang terindikasi.

Melansir dari New York Times, saat dirawat di Lawrence Hospital, NY, Garbuz melakukan kontak dengan puluhan dokter dan perawat, para pekerja yang membawa makananannya, membersihkan kamarnya, portir yang membantu memindahkan barang dan teknisi yang memastikan ventilator bekerja.

Termasuk-beberapa pasien yang ia temui.

Awal kasus

Garbuz tiba di Rumah Sakit Lawrence pada 27 Februari 2020. Hasil diagnosis awal menyatakan yang bersangkutan mengalami pneumonia.

Ia awalnya dirawat di kamar lantai lima rumah sakit, tapi kemudian dipindah ke kamar lain.

Saat kesehatannya semakin memburuk, Garbuz dipindahkan ke unit perawatan kritis lantai tiga.

Awalnya ia masih sanggup berjalan sendiri. Tapi saat kesehatannya memburuk ia tak sanggup lagi berjalan hingga akhirnya diberi kursi roda.

Baca juga: Kasus Pertama Virus Corona di China Dilacak hingga 17 November 2019

Hasil X-ray menunjukkan paru-parunya dalam kondisi yang buruk mirip seperti ‘sarang laba-laba’.

Seorang pekerja di rumah sakit itu mengatakan, dokter yang merawat sempat mencurigai Garbuz dengan virus corona, akan tetapi ia tidak menindaklanjutinya.

Hal itu karena yang bersangkutan diketahui tak memiliki riwayat perjalanan ke negara-negara terpapar.

Saat 1 Maret, Garbuz diintubasi dan menggunakan ventilator untuk membantunya bernapas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Tren
Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com