KOMPAS.com – Seorang pengacara berusia 50 tahun di New York dilaporkan positif mengidap Covid-19 usai 4 hari dirawat di kamar biasa.
Dokter mengira yang bersangkutan hanya mengalami pneumonia biasa.
Penemuan kasus positif pada pengacara Lawrence Garbuz pada 2 Maret itu menjadi indikasi pertama bahwa virus itu telah beredar di New York melalui penyebaran komunitas.
Hasil penelusuran terhadap kasus Garbuz menunjukkan, bahwa satu kasus yang tak terdiagnosis dapat menimbulkan malapetaka di rumah sakit dan menyebarkan kecemasan di seluruh wilayah.
Garbuz sendiri diketahui berasal dari New Rochelle, New York dan belum melakukan perjalanan ke negara-negara yang terindikasi.
Melansir dari New York Times, saat dirawat di Lawrence Hospital, NY, Garbuz melakukan kontak dengan puluhan dokter dan perawat, para pekerja yang membawa makananannya, membersihkan kamarnya, portir yang membantu memindahkan barang dan teknisi yang memastikan ventilator bekerja.
Termasuk-beberapa pasien yang ia temui.
Awal kasus
Garbuz tiba di Rumah Sakit Lawrence pada 27 Februari 2020. Hasil diagnosis awal menyatakan yang bersangkutan mengalami pneumonia.
Ia awalnya dirawat di kamar lantai lima rumah sakit, tapi kemudian dipindah ke kamar lain.
Saat kesehatannya semakin memburuk, Garbuz dipindahkan ke unit perawatan kritis lantai tiga.
Awalnya ia masih sanggup berjalan sendiri. Tapi saat kesehatannya memburuk ia tak sanggup lagi berjalan hingga akhirnya diberi kursi roda.
Hasil X-ray menunjukkan paru-parunya dalam kondisi yang buruk mirip seperti ‘sarang laba-laba’.
Seorang pekerja di rumah sakit itu mengatakan, dokter yang merawat sempat mencurigai Garbuz dengan virus corona, akan tetapi ia tidak menindaklanjutinya.
Hal itu karena yang bersangkutan diketahui tak memiliki riwayat perjalanan ke negara-negara terpapar.
Saat 1 Maret, Garbuz diintubasi dan menggunakan ventilator untuk membantunya bernapas.
Intubasi sendiri adalah memasukkan tabung plastik ke tenggorokan pasien.
Tindakan penanganan khusus
Saat kondisinya semakin parah Garbuz akhirnya dipindahkan ke Pusat Medis Universitas New York-Presbyterian tanpa tindakan penanganan khusus.
Dua hari kemudian setelah dipindahkan, Gubernur Andrew M Cuomo mengumumkan bahwa seorang pria dari Westchester County yang telah berada di Rumah Sakit Lawrence positif virus corona.
Saat ia dipindah-pindahkan tersebut ia berkontak dengan lebih banyak staf maupun pasien lain.
Seorang pegawai mengatakan, seandainya Garbuz diketahui positif sejak awal tentunya ia akan ditempatkan di ruang isolasi segera.
Sayangnya, sejauh yang diketahui para staf, Garbuz datang hanya sebagai pasien biasa.
Kehawatiran penyebaran kasus
Usai kasus positif tersebut, dilakukan pelacakan lanjutan dan didapati delapan pekerja yang diuji satu orang dinyatakan positif pekan lalu.
Beberapa orang lalu dikarantina termasuk dokter yang merawat.
"Para karyawan dan perawat lain yang merawat pasien telah diidentifikasi, dan langkah-langkah tindak lanjut, isolasi, pemantauan dan pengujian sesuai kebutuhan, sedang berlangsung," kata Kate Spaziani, juru bicara rumah sakit.
Proses pemasangan ventilator dikhawatirkan beberapa ahli memiliki proses risiko menularkan virus ke petugas kesehatan.
Akan tetapi, Juru Bicara Rumah Sakit menolak mengatakan apakah staf saat memasang alat tersebut ketika itu mengenakan pelindung yang memadai.
Kepala ahli epidemiologi untuk NYU Langone Health System, Michael Phillips mengatakan dalam sebuah wawancara baru-baru ini bahwa dirinya yakin ada kelalaian yang terjadi terkait dengan tak terdeteksinya kasus Garbuz.
Howard Markel, seorang Profesor Sejarah Kedokteran di Universitas Michigan mengatakan, dokter seharusnya mempertimbangkan pasien-pasien yang datang dengan gejala pernapasan untuk dicurigai sebagai pasien dengan virus corona.
"Saya pikir Anda harus mencurigai penyakit ini sampai dibuktikan sebaliknya," kata dia.
Garbuz sendiri selama sakit telah dikunjungi banyak orang.
Kini setidaknya tiga orang keluarganya juga dinyatakan positif virus. Begitu juga tetangganya yang mengantar ia ke rumah sakit.
https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/13/125800165/4-hari-dikira-pneumonia-seorang-pengacara-di-new-york-positif-virus-corona