Pertama, baru kembali kurang dari 14 hari dari sejumlah negara yang sudah memiliki angka penderita positif Corona.
Kedua, pernah kontak langsung dengan pasien yang dinyatakan positif terinfeksi Corona.
Ada yang tidak biasa ketika saya berada di Rumah Sakit Pusat Rujukan Penyakit Pernapasan RSUP Persahabatan.
Saya melihat ada banyak yang tidak mengenakan masker, termasuk dokter.
Saat berdiri di depan ruang isolasi, saya bertanya pada Dr Rita, “Dok, saya tidak perlu menggunakan masker?”
“Tidak, karena semua jalur di rumah sakit ini telah diatur, di mana yang berisiko dan di mana yang tidak. Ruang umum seperti ini kami pastikan aman tidak menggunakan masker," jawab dia.
Memang penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh Corona mengejutkan semua orang di dunia karena mewabah dengan cepat di hampir 100 negara di dunia dalam waktu 2 bulan.
Namun, tingkat bahayanya sesungguhnya tidak seberapa dibanding tubercolosis atau TBC. Indonesia adalah negara dengan kasus tertinggi nomor 3 di dunia untuk TBC.
Berdasarkan data Kemenkes tahun lalu, setiap hari ada 300 orang Indonesia meninggal akibat TBC.
Bandingkan dengan virus corona yang memiliki tingkat kesembuhan di atas 95 persen!
Waspada boleh, panik jangan. Meski waspada bukan berarti tak melakukan apa-apa!
Simak informasi yang pasti dari sumber-sumber terpercaya, bukan hoaks di media abal-abal.
Ikuti arahan ahli, lakukan arahannya, dan tetap tenang.
Percayalah, kasus Corona yang menjangkiti dunia mematangkan peradaban!
Saya Aiman Witjaksono...
Salam!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.