KOMPAS.com - Hari ini 76 tahun yang lalu, tepatnya 2 Maret 1944, sebuah kereta berhenti di terowongan dekat Salerno, Italia, dan lebih dari 500 orang di dalamnya meninggal dunia.
Peristiwa ini terjadi di tengah terjadinya Perang Dunia II. Detail kejadian tidak terungkap saat itu dan menciptakan kebingungan.
Melansir History, kereta nomor 8017 tersebut meninggalkan Salerno menuju daerah pedesaan di selatan kota melalui Pegunungan Apennine.
Kereta ini merupakan kereta barang yang sebetulnya tidak seharusnya mengangkut penumpang.
Namun, saat itu, wajar jika tentara ataupun warga sipil menumpang di kereta angkutan barang atau kereta-kereta lainnya.
Dalam perjalanan melewati kota-kota Eboli, Persano, dan Romagnano, kereta ini telah menjemput sekitar 650 penumpang saat mencapai Balvano.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa di Agadir Maroko Tewaskan 12.000 Orang
Balvano merupakan sebuah kota kecil di antara dua terowongan panjang di Apennine.
Hujan turun saat kereta 8017 tersebut mulai melewati terowongan Galeria dell Amri di luar Balvano.
Namun seketika, kereta terpaksa berhenti. Ada dua jenis laporan yang diberikan terkait penyebab dari penghentian ini, yaitu kereta tidak mampu menarik gerbong barang yang kelebihan muatan menuju lereng atau kereta berhenti untuk menunggu kereta lain yang turun ke arah yang berlawanan.
Kereta pun berhenti di terowongan selama lebih dari 30 menit.
Lokomotif kereta api ini saat itu beroperasi dengan membakar bahan pengganti batu bara tingkat rendah.
Pasalnya, batu bara dengan kadar tinggi sulit diperoleh selama perang. Pengganti batubara ini menghasilkan asap yang tidak berbau dan karbon monoksida yang beracun.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa di Agadir Maroko Tewaskan 12.000 Orang
Sekitar 520 penumpang kereta pun mengalami sesak napas oleh karbon monoksida tersebut saat mereka duduk di kereta.
Di tengah-tengah Perang Dunia yang terjadi, kasus ini hampir tidak dilaporkan saat itu.
Padahal, kejadian ini disebut sebagai salah satu kejadian terburuk dan tidak biasa. Peristiwa tidak biasa ini pun menjadi bencana kereta api besar di abat tersebut.
Kematian lebih dari 500 penumpang akibat mati lemas karena karbon monoksida ini pun terjadi tidak lama setelah sebuah kecelakaan kereta api lainnya.
Kurang dari dua bulan sebelumnya, kecelakaan kereta api di terowongan Torro di Spanyol juga terjadi dan menewaskan 500 orang.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gedung WTC Dibom, 6 Meninggal, 1.000 Lainnya Luka-luka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.