KOMPAS.com - Pemerintah Italia melaporkan lonjakan kasus infeksi virus corona hingga 50 persen pada Minggu (1/3/2020).
Mengutip CNN, Senin (2/3/2020), Otoritas Perlindungan Sipil Italia menyebutkan, saat ini ada 1.694 kasus yang terkonfirmasi positif corona Covid-19 di negara itu.
Padahal, sehari sebelumnya, Sabtu (29/2/2020), jumlah kasus terkonfirmasi masih ada di angka 1.128.
Ada peningkatan kasus infeksi kurang lebih sebanyak 50 persen hanya dalam waktu 24 jam.
Sementara itu, per Senin (2/3/2020) pagi, berdasarkan data dari Johns Hopkins CSSE , jumlah kematian yang disebabkan oleh infeksi ini di Italia sudah mencapai 34 kematian.
Angka ini menjadikan Italia sebagai negara dengan kematian terbesar yang diakibatkan oleh virus Covid-19 untuk kawasan di luar Asia.
Baca juga: Tembus 1.000 Kasus, Virus Corona di Italia Sebabkan 29 Orang Meninggal
Sebagai salah satu destinasi wisata budaya dan kesenian yang terkenal di Italia, Rumah Opera La Scala dinyatakan akan ditutup hingga 8 Maret mendatang.
Segala jenis acara dan penampilan yang sebelumnya telah terjadwalkan pun harus dibatalkan.
Pengumuman ini disampaikan melalui laman website resmi La Scala.
"Sehubungan dengan penyebaran virus corona, Perdana Menteri telah menetapkan penangguhan semua acara dan semua agenda juga pertemuan di ruang publik, termasuk di La Scala, hingga 8 Maret," demikian bunyi pengumuman itu.
Di wilayah Lombardy yang menjadi pusat persebaran virus corona di Italia, 1 dari 10 kasus infeksi corona terjadi pada petugas kesehatan.
Data ini disampaikan oleh petugas pers dari Pemerintahan Lombardy, Paola Stringa.
Saat ini tengah dikaji apakah seluruh rumah sakit yang ada di wilayah Italia sisi utara itu akan sepenuhnya didedikasikan bagi pasien terinfeksi virus corona atau tidak.
Welfare Assessor yang bertanggung jawab untuk Lombardy, Giolio Gallera meminta rumah sakit segera mengisolasi pasien yang datang dengan gejala penyakit pernafasan.
Baca juga: Cerita Warga Italia, Stok Bahan Makanan dan Berburu Masker karena Khawatir Virus Corona...
Instruksi ini diberikan mengingat 10 persen dari pasien terinfeksi corona merupakan petugas kesehatan itu sendiri.