Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Berusia 45 Hari Jadi Pasien Termuda Virus Corona di Korea Selatan

Kompas.com - 01/03/2020, 14:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus corona di Korea Selatan saat ini masih terbilang tinggi. Berdasarkan data Johns Hopkins CSSE per Minggu (1/3/2020) pukul 11.03, jumlah infeksi sudah mencapai 3.526 kasus di seluruh wilayah Negeri Ginseng ini.

Kabar terbaru, seorang bayi berusia 45 hari juga turut masuk dalam daftar pasien yang terinfeksi virus Covid-19 ini.

Bayi laki-laki yang dilahirkan pada 15 Januari 2020 ini diketahui menjadi pasien termuda virus corona hingga sejauh ini di Korea Selatan. 

Dikutip dari South China Morning Post, pemerintah menyebut ayah dari bayi malang ini merupakan seorang pengikut sekte Shincheonji yang diyakini sebagai salah satu sumber terjadinya penyebaran virus di Korea Selatan.

Otoritas kesehatan memastikan bayi tersebut positif terinfeksi virus yang berasal dari Wuhan ini pada Minggu (1/3/2020).

Kepastian ini hanya berjarak 3 hari setelah sang ayah juga dinyatakan terjangkit virus yang sama, Kamis (27/2/2020) malam. Tak jauh berbeda, sang ibu juga ternyata mengidap infeksi yang sama.

Si bayi juga ibunya, sebelumnya sudah menjalani karantina mandiri di rumahnya yang terletak di Gyeongsan saat dokter menyatakan keduanya masih dalam kondisi sehat.

Namun keduanya memang sudah dijadwalkan akan segera diperiksa di rumah sakit setelah kesehatannya dipantau selama beberapa waktu.

Pemerintah telah mengeluarkan peringatan bahwa akan ada banyak kasus infeksi baru yang diprediksi terjadi di Daegu, kota di mana sekte Shincheonji berlokasi.

Otoritas kesehatan menyebut telah mensurvei 88 persen dari total pengikut Shincheonji di seluruh negara yang berjumlah sekitar 210.000 orang.

Dari survei tersebut didapatkan hasil 2 persen dari pengikut yang berhasil dicek, atau sekitar 4.200 orang, positif menunjukkan gejala-gejala yang merujuk pada infeksi virus corona.

Selain infeksi pada bayi, Korea Selatan juga memiliki kasus seorang pasien yang kembali terinfeksi virus corona setelah dinyatakan sembuh.

Pasien yang kembali terinfeksi itu adalah seorang perempuan berusia 73 tahun.

Ia kembali dinyatakan terinfeksi corona seminggu setelah dinyatakan sembuh, setelah menunjukkan gejala infeksi hingga akhirnya pada Jumat (28/2/2020) kembali dinyatakan terinfeksi virus yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com