KOMPAS.com - Pemandangan berbeda terlihat dari Gereja St Alphonsus atau Gereja Novena di Singapura pagi ini, Minggu (16/2/2020).
Gereja yang biasanya ramai dikunjungi jamaah, pada hari Minggu itu tampak sepi. Pada pukul 09.00 pagi seperti dilansir dari The Straits Times, terlihat kurang dari 30 orang yang ada di sekitar gereja katolik yang memiliki kapasitas 1.500 jemaah tersebut.
Padahal biasanya, gereja ini mengadakan misa atau kebaktian sebanyak 4 kali dalam satu hari setiap Minggu tiba.
Beberapa jemaah terlihat mengenakan masker dan duduk di duduk di luar katedral utama dan berdoa dalam hati.
Jumat (14/2/2020), Uskup Agung Singapura, William Goh mengatakan misa untuk jemaah Katolik di Gereja Novena ditangguhkan sampai batasan waktu yang belum pasti sejak Sabtu (16/2/2020).
Pengumuman itu disampaikan untuk meminimalisir risiko penyebaran virus corona dengan berkumpulnya banyak orang.
Seorang pegawai rumah tangga asal Filipina, Luvimin Calepardo (45) yang telah menjadi jemaah gereja tersebut selama lebih dari 8 tahun mengatakan kondisi gereja di Minggu pagi memang jauh lebih sepi dari biasanya.
"Rutin setiap Minggu, saya datang dan menghadiri misa di sini. Saya melihat kabar tentang pembatalan misa, tapi saya memutuskan untuk datang dan berdoa dengan cara saya sendiri," ujar dia.
Baca juga: Satu Profesor Positif Virus Corona, Kuliah di Kampus Singapura Ini Dilakukan Secara Online
Meskipun missa ditangguhkan tanpa kejelasan waktu, namun sebuah rekaman misa telah disiarkan oleh Keuskupan Agung Katolik Roma Singapura, Minggu ini.
Rachel Tan (24), menyebut ini sebagai pengalaman baru baginya, pertama kali menjalani misa dari rekaman yang disebarkan.
Di satu sisi ia merasa ada yang kurang ketika tidak menghadiri misa di gereja, namun ia paham semua ini dilakukan demi kebaikan semua pihak.
Sejumlah gereja tetap melakukan ibadah seperti biasanya, namun sejumlah gereja lain juga menangguhkan ibadahnya hari ini.
Salah satunya adalah Gereja Faith Community Baptist Church yang terletak di Marine Parade dan Bukit Merah yang mengumumkan pada para jemaah pada hari Sabtu bahwa ibadah akan dilakukan secara online.
Pendeta Daniel dan Serene Khong mengatakan langkah ini diambil bukan karena ketakutan, tetapi tanggung jawab secara sosial.
Sesi ibadah disiarkan secara langsung di platform digital, jemaah kemudian diarahkan untuk menyampaikan sedekah mingguannya melalui PayNow atau kartu kredit.