Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Ukraina Jatuh di Iran, Berikut 4 Kasus yang Libatkan Boeing

Kompas.com - 08/01/2020, 17:44 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pesawat Ukraina berjenis Boeing 737-800 jatuh di Parand, barat daya Teheran, Rabu (8/1/2020) pagi waktu setempat.

Peristiwa ini menewaskan 176 orang. Kementerian Luar Negeri Ukraina memastikan bahwa tidak ada yang selamat di antara 167 penumpang dan 9 awak kabin.

Melansir DW, kecelakaan ini diduga disebabkan oleh masalah teknis.

Jatuhnya pesawat ini menambah deretan panjang dari kasus yang melibatkan maskapai penerbangan asal Amerika Serikat, Boeing. 

Dihimpun dari berbagai pemberitaan, berikut adalah beberapa kasus yang terjadi dan melibatkan Boeing dalam beberapa tahun terakhir:

1. Kecelakaan Boeing 737 Max

Pada Oktober 2018, pesawat Lion Air berkode penerbangan JT 610 yang menggunakan Boeing 737 Max 8 dipastikan jatuh ke perairan Karawang, Jawa Barat.

Berdasarkan data penerbangan dan percakapan kokpit yang tersedia dalam dua kotak hitam, beberapa kemungkinan penyebab pun muncul, mulai dari masalah teknis, kesalahan pilot, atau kombinasi antara keduanya.

Sementara, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Indonesia mengindikasikan bahwa penerbangan Lion Air JT 610 tersebut mengalami masalah dari sensor yang dirancang untuk memperingatkan pilot jika pesawat berisiko kehilangan daya angkat.

Melansir Kompas.com (11/3/2019), kecelakaan ini merenggut korban 189 orang.

Kurang dari enam bulan pasca-kecelakaan tersebut, pesawat Boeing 737 Max 8 pun kembali jatuh selang beberapa menit setelah lepas landas dan menewaskan semua penumpang.

Kali ini dialami oleh pesawat Ethiopian Airlines ET 302. Pesawat ini jatuh di kota Bishoftu ketika kondisi cuaca sedang bagus.

Kecelakaan ini menewaskan 157 orang di penerbangan tersebut.

Melansir New York Times, berdasarkan bukti yang dikumpulkan dari data kotak hitam di dua pesawat tersebut, mengindikasikan bahwa sebuah sistem yang didesain untuk membantu pesawat mengalami malfungsi dan turut menyebabkan terjadinya kecelakaan.

Baca juga: Pesawat Boeing 737 Jatuh di Iran, 170 Orang Tewas

2. Boeing 737 Max "Grounded" di sejumlah negara

Setelah terjadinya dua kecelakaan Boeing 737 Max, sejumlah negara pun merespons dengan melarang pesawat tersebut terbang.

Melansir Kompas.com (12/3/2019), berikut adalah negara yang memutuskan untuk menghentikan penerbangan Boeing 737 MAX 8 pasca-tragedi Ethiopian Airlines dan Lion Air:

  • Singapura
  • China
  • Indonesia
  • Korea Selatan
  • Mongolia

3. Sejumlah Pesawat Boeing 737 NG alami keretakan

Kementerian Perhubungan Indonesia menemukan adanya keretakan pada lima pesawat Boeing 737 NG (Next Generation) dari tiga maskapai nasional.

Akibatnya, kelima pesawat itu harus dikandangkan untuk menjamin keselamatan penerbangan.

Melansir Kompas.com (20/10/2019), Boeing menemukan retakan struktural pada pesawat Boeing 737 NG di seluruh dunia.

Retakan ditemukan saat Boeing memeriksa 810 pesawat tersebut. 

Hal itu memicu sejumlah maskapai di dunia untuk menghentikan sementara operasional pesawat Boeing 737 NG.

Dari hasil inspeksi yang dilakukan, sekitar 38 pesawat atau lima persen di antaranya mengalami keretakan pada bagian pickle fork, yakni bagian yang menghubungkan badan pesawat ke sayap.

Otoritas penerbangan AS, Federation Aviation Administration (FAA), kemudian mengimbau pesawat-pesawat yang mengalami keretakan untuk dikandangkan hingga perbaikan selesai dilakukan.

Baca juga: 82 Korban Tewas Pesawat Ukraina Boeing 737 adalah Warga Iran

4. CEO dipecat

Buntut dari sejumlah peristiwa tersebut membuat Boeing akhirnya memecat CEOnya Dennis A. Muilenburg pada 23 Desember 2019 lalu.

Pada 13 Januari 2020 mendatang, Boeing kemudian menunjuk David Calhoun untuk menggantikan Muilenburg. 

Sebelumnya, Muilenburg sempat diputuskan untuk tidak mendapatkan sebagian besar gaji di tahun 2019 hingga 2020, termasuk saham dan bonus.

Satu hari sebelum keputusan pemecatan disampaikan, dewan direksi Boeing sempat melakukan pertemuan tanpa melibatkan Muilenburg.

Pertemuan tersebut kemudian menghasilkan keputusan pemecatan Muilenburg.

Baca juga: Boeing Akhirnya Pecat Dennis Muilenburg dari CEO

(Sumber: Kompas.com/ Veronika Yasinta |Editor: Veronika Yasinta, Ardi Priyatno Utomo, Erlangga Djumena)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com