Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Telur Mentah Dapat Digunakan untuk Menetralisir Racun di Tubuh Kucing?

Kompas.com - 26/12/2019, 16:23 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial Twitter tengah diramaikan dengan adanya foto tubuh kucing yang berlumuran darah dan terdapat surat di dekat tubuh kucing.

Adapun foto tersebut diunggah oleh pengguna Twitter @tukiyeman beredar pada Selasa (24/12/2019).

Selain itu, dalam foto juga dicantumkan narasi bahwa kucing yang mati itu telah diracun oleh seseorang.

Berikut narasinya:

"Tetangganya tidak suka kucing, kemudian 2 kucingnya diracun, dan yang 1 dengan keadaan begini, dimasukkan kresek ditaruh teras depan majikannya plus surat ini."

Diketahui, lokasi adanya kejadian tersebut berada di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Baca juga: Ramai soal Burung Kacer, Berikut Aturan Hewan Peliharaan Masuk ke dalam Pesawat

Telur mentah sebagai penetralisir racun

Dari informasi tersebut, salah satu warganet menuliskan bahwa telur mentah dapat digunakan sebagai bahan untuk menetralisir racun.

"Sempet dikasih telur ga kak? Biasanya langsung netral racun-racunnya kalo pake telur," ujar @tukiyeman.

"Telurnya mentah ya kak?," balas akun @Windykifly.

"Iya mentah langsung masukin ketenggorokan kalo punya kaya suntikan gitu pake itu aja langsung ketelen. Tapi kalo sempat cari kelapa hijau langsung diminum," lanjut @tukiyeman.

Penjelasan dokter hewan

Menanggapi penjelasan telur yang diduga dapat menetralisir racun di dalam tubuh kucing, dokter hewan sekaligus Ketua BKSDA Aceh, drh. Rosa Rika Wahyuni menyampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar.

"Setahu saya telur mentah, paracetamol, dan coklat adalah produk yang kami haramkan diberikan pada kucing," ujar Rosa saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/12/2019).

Menurutnya, telur mentah berpotensi besar tercemar bakteri Salmonella sp.

"Saran saya jika memang kucing mengalami keracunan, bagusnya dikasih norit saja, jauh lebih aman dan efektif dan mudah didapat di apotik mana saja," terang dia.

Rosa juga menjelaskan bahwa penggunaan norit untuk menetralisir racun di dalam tubuh kucing dapat dilakukan dengan cara dihancurkan sampai jadi bubuk dan dicampur dengan makanan yang akan dimakan oleh kucing.

Efek dari Norit ini, imbuhnya akan bereaksi setelah 5-10 menit dikonsumsi.

"Biasanya dalam jangka waktu sekitar 5-10 menit sudah bereaksi obatnya, ketika masuk ke saluran dan terjadi proses penyerapan racun (absorbsi toxic-nya)," ujar dia.

Norit yang ada dalam perut kucing selanjutnya dikeluarkan melalui feses kucing tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, Kompas.com masih menelusuri pelaku dugaan penganiayaan terhadap binatang di Sleman tersebut.

Baca juga: Selain Udang Asal Sulawesi, Ini 5 Hewan di Indonesia yang Terancam Punah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com