Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Keistimewaan Burung Kacer hingga Bernilai Jual Ratusan Juta Rupiah?

Kompas.com - 20/12/2019, 11:39 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Seekor burung kicau jenis kacer seharga Rp 150 juta dilaporkan hilang di bagasi pesawat Garuda Indonesia.

Rendy Lesmana, sang pemilik yang menjadi penumpang Garuda Indonesia, mengatakan, ia membawa kacer tersebut dari Pontianak menuju Jakarta untuk mengikuti kontes kicau mania pada Kamis (12/12/2019) pekan lalu.

Menurut dia, burung kacer yang hilang itu pernah ditawar seseorang dengan harga Rp 150 juta, tetapi tak ia lepas.

Kacer itu telah dipelihara Rendy selama 4 tahun dan merupakan burung kesayangannya yang selalu berprestasi.

Seperti apa burung kacer, dan apa keistimewaannya hingga bernilai jual ratusan juta rupiah? Mari mengenalnya lebih jauh.

Kacer merupakan jenis burung kicauan yang termasuk anggota famili Turdidae.

Baca juga: Kronologi Hilangnya Burung Kacer Seharga Rp 150 Juta di Bagasi Garuda Indonesia

Melansir Buku Pintar Merawat dan Melatih Burung Kicauan yang diterbitkan Agro Media, kacer kerap disebut sebagai padanan murai lantaran keduanya berasal dari satu kerabat.

Sifatnya kacer dan murai juga mirip, yakni suka pamer, dan jika berkicau sambil menari.

Ciri yang paling menonjol dari burung ini adalah, kicauannya selalu bernada riang dan gemar menirukan suara burung lain.

Kacer akan berkicau kapan pun, tak peduli siang atau malam, dalam segala cuaca.

Perawatan kacer tidak jauh berbeda dengan burung yang lain.

Harga jual tinggi

Menurut Top 10 Burung Ocehan terbitan Penebar Swadaya Grup, eksistensi kacer di gelanggang kontes dipelopori oleh kacer hitam yang berasal dari Jawa Timur.

Kacer hitam Jawa Timur kemudian digeser oleh kacer Jawa Barat.

Namun, kacer yang kini eksis dalam dunia kontes adalah kacer yang memiliki tubuh agak besar. Sementara, kacer dari Jawa Barat umumnya bertubuh lebih kecil.

Harga burung ini bisa sangat mahal.

Di pasaran, kacer dari Sumatera harga jualnya bisa mencapai Rp 50 juta, bahkan bisa lebih tinggi dari itu.

Burung ini juga disebut mampu menyaingi kerabat dekatnya, murai batu.

Kacer merupakan burung yang banyak ditemukan di daerah Jawa Timur.

Namun, penyebaran burung dengan julukan kucica dan manuk haur ini sangat luas, sebagian besar di Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Bali.

Bahkan, di beberapa negara seperti Cina, Filipina, dan India juga ada.

Baca juga: Burung Kacer Rp 150 Juta Hilang di Bagasi Pesawat, Ini Respons Garuda Indonesia

Melansir dari situs resmi Provinsi Yogyakarta, kacer juga disebut sebagai fauna identitas Kabupaten Kulon Progo yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 93/SK KDH/A/1999.

Burung kacer memiliki nama ilmiah Copsychus saularis.

Dalam ekosistem, burung ini memiliki manfaat sebagai pengendali populasi serangga dan invertebrate kecil lain karena burung ini makanan alaminya adalah serangga, intevertebrata kecil, dan nectar bunga.

Habitat burung kacer adalah hutan belukar. Di alam, mereka hidup berpasangan.

Kacer membuat sarang dari rerumputan dan berkembang biak di pepohonan rendah serta berdaun lebat.

Panjang tubuh kacer adalah sekitar 25 cm dengan warna tubuh hitam divariasi putih pada bagian sayap dan ekor. Paruhnya Panjang dan tajam, mirip dengan murai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com