Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kita Sering Lupa? Ini 4 Penyebabnya

Kompas.com - 17/11/2019, 09:20 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Ada dua jenis gangguan dasar:

  • Gangguan proaktif, yaitu ketika memori lama membuat seseorang lebih sulit atau tidak mungkin untuk mengingat memori-memori baru.
  • Gangguan retroaktif, terjadi ketika informasi baru mengganggu kemampuan seseorang untuk mengingat informasi-informasi yang telah dipelajari sebelumnya.

Meski gangguan ini membuat seseorang untuk mengingat sesuatu, ada upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir efek ini.

Melatih informasi baru adalah pendekatan yang paling efektif.

Dengan mempelajari hal-hal baru secara terus menerus, informasi-informasi lama memiliki kemungkinan kecil untuk saling mengganggu dengan hal-hal baru tersebut.

3. Kegagalan untuk menyimpan informasi

Terkadang, kehilangan informasi bukan karena lupa, tetapi lebih pada fakta bahwa informasi tersebut tidak pernah disimpan dalam memori jangka panjang.

Kegagalan saat menyimpan informasi ini mencegah informasi untuk masuk ke dalam memori jangka panjang.

4. Motivasi melupakan

Alasan lainnya, kadang seseorang secara aktif melupakan memori-memori tertentu, terutama hal-hal yang traumatis dan pengalaman-pengalaman tidak mengenakkan.

Memori yang menyakitkan dapat menyebabkan kekecewaan dan memicu kegelisahan.

Oleh karena itu, ada keinginan untuk menghapuskan memori tersebut.

Dua bentuk dasar dari motivasi melupakan:

  • Suppression, merupakan bentuk sadar dari melupakan
  • Repression, merupakan bentuk tidak sadar dari melupakan.

Meski demikian, konsep repressed memories ini tidak diterima secara universal oleh seluruh psikolog.

Salah satu masalah terkait teori ini adalah pertimbangan bahwa sulit atau bahkan tidak mungkins secara ilmiah mempelajari dan menentukan apakah sebuah memori telah ditekan atau tidak.

Perlu juga diperhatikan bahwa kegiatan-kegiatan mental seperti latihan dan mengingat adalah cara-cara penting yang dapat dilakukan untuk menguatkan memori.

Sementara, memori yang menyakitkan atau traumatis cenderung kurang diingat, dibahas, ataupun dilatih untuk dipanggil kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com