Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Dipercaya Lagi, 3 Mitos Menstruasi Ini Tak Terbukti Ilmiah

Kompas.com - 29/10/2019, 21:00 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di dunia, ada beragam mitos yang tersebar dan seringkali dipercayai kebenarannya. Padahal tidak semuanya benar dan memerlukan penelusuran lebih lanjut.

Salah satu mitos yang banyak berkembang adalah tentang perempuan, seperti saat mengalami menstruasi.

Meskipun secara statistik, proses biologis ini dialami oleh separuh dari populasi dunia, ada banyak mitos dan kesalahpahaman di dalamnya.

Budaya di dunia yang masih memandang sebelah mata menstruasi dan menganggapnya sebagai hal yang kotor, tidak suci, dan tabu untuk diperbincangkan.

Melansir dari laman Medical News Today, ada beberapa mitos yang berkembang saat menstruasi:

Baca juga: Tak Ingin Berjerawat Menjelang Menstruasi, Ini Cara Mencegahnya

1. Tidak aman menghentikan siklus menstruasi

Mitos tersebut tersebar di beberapa wilayah di dunia. Benarkah menghentikan menstruasi tidak aman bagi tubuh perempuan?

Berdasarkan pedoman terbaru dari National Women's Health Network, diindikasikan bahwa mengontrol menstruasi melalui pengonsumsian pil KB adalah aman, dan kebanyakan ginekologis setuju dengan kesimpulan ini.

Bagi kebanyakan individu, gejala-gejala yang dialami saat menstruasi dapat bersifat parah dan mempengaruhi fungsi-fungsi normal dalam menjalankan aktivitasnya.

Mereka mungkin mengalami pendarahan hebat, rasa sakit dan hal-hal tidak menyenangkan lain seperti migrain dan mual.

Orang-orang dengan dismenorea (sakit saat menstruasi) atau kondisi lain yang menyebabkan gejala-gejala sakit seperti endometriosis dapat memutuskan (dengan persetujuan dokter) untuk menghentikan sementara siklus menstruasi sebagai opsi terbaik untuk kesehatan dan produktivitasnya.

2. Tidak boleh mandi dan keramas saat menstruasi

Salah satu mitos yang berkembang menyatakan bahwa mandi atau keramas saat menstruasi tidak aman, baik karena air hangat menstimulasi pendarahan ataupun air menghentikan pendarahan. Hal-hal tersebut dipercaya dapat menimbulkan efek sakit.

Kenyataannya, air hangat yang digunakan saat mandi dapat menstimulasi aliran darah dan membantu melegakan sakit menstruasi dan meredakan ketegangan otot.

Pendarahan juga tidak dapat serta merta berhenti ketika tubuh terendam sepenuhnya dalam air. Namun, tekanan dari air dapat secara sementara mencegah darah untuk keluar dari vagina.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, tidak ada alasan untuk tidak mandi atau keramas selama menstruasi.

Merelaksasi diri saat mandi dan membersihkan diri juga dapat memperbaiki mood dan membantu menghadapi gejala-gejala sakit menstruasi menjadi lebih baik.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Tren
Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Tren
Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Tren
13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

Tren
Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com