Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stroke Dapat Terjadi Pada Anak, Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Kompas.com - 28/10/2019, 19:33 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selain pada orang dewasa, stroke juga dapat dialami oleh anak-anak maupun bayi.

Meskipun tergolong jarang, stroke menjadi penyakit yang dapat menimbulkan kematian pada anak. Jika tidak ditangani secara cepat, stroke pada anak juga dapat mengakibatkan kerentanan pada anak maupun kecacatan.

Melansir dari laman Stanford Children's Health, Lucile Packard Children's Hospital Stanford, stroke adalah sebuah kerusakan otak yang disebabkan oleh gangguan aliran darah menuju bagian pada otak.

Stroke dapat disebabkan oleh pembuluh darah yang tersumbat (stroke iskemik) ataupun pendarahan pada otak (stroke hemorrhagik).

Otak membutukan persediaan oksigen yang konstan, yang dibawa oleh darah. Ketika darah berhenti mengalir, sel-sel pada otak mulai mati.

Stroke lebih umum dialami orang dewasa. Oleh karena itu, seringkali diagnosa stroke pada anak terlambat karena tidak diperkirakan sebelumnya.

Namun demikian, anak cenderung lebih mudah sembuh daripada orang dewasa karena otak anak masih berkembang.

Risiko stroke tertinggi terjadi pada usia di bawah satu tahun dan merupakan satu dari 10 penyebab utama kematian pada anak-anak.

Penyebab

Melansir dari laman Better Health Channel, saat ini, diperkirakan separuh dari seluruh stroke pada anak-anak disebabkan oleh masalah pembuluh darah pada otak, sedangkan seperempatnya disebabkan oleh gumpalan yang berasal dari jantung. Sementara, seperempat lainnya tidak diketahui penyebabnya.

Beberapa kondisi kesehatan tertentu dapat meningkatkan kemungkinan anak menalami stroke. Faktor risiko tersebut terdiri atas:

  • Penyakit jantung atau operasi jantung
  • Pembuluh darah yang tidak normal atau meradang pada otak
  • Masalah pembekuan darah
  • Darah rendah
  • Central venous catheters
  • Beberapa jenis kanker
  • Infeksi berat yang terjadi di sekitar sinus telinga atau hidung
  • Infeksi virus tertentu
  • Cedera kepala
  • Dehidrasi
  • Tekanan darah rendah yang berkepanjangan
  • Tumor otak
  • Kondisi-kondisi lain seperti penyakit sel sabit dan talasemia.

Sebanyak seperempat dari seluruh kasus stroke anak tidak memiliki risiko-risiko di atas. Jadi, tidak diketahui alasan mengapa anak-anak tersebut mengalami stroke.

Penyebab stroke pada bayi yang baru lahir biasanya juga tidak diketahui. Faktor-faktor risiko yang mencakup komplikasi pada kandungan, kesulitan melahirkan, kelainan pembekuan darah, dan masalah-masalah jantung.

Untuk kasus-kasus tersebut, berdiskusi dengan dokter dapat dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor risiko anak dan penyebab potensial secara spesifik.

Gejala

Gejala-gejala stroke pada anak bergantung pada usia dan penyebab stroke. Pada bayi yang baru lahir, gejala-gejala berikut dapat terlihat:

  • Kejang-kejang
  • Kantuk berlebih
  • Kecenderungan hanya menggunakan satu sisi tubuh

Pada anak-anak yang lebih muda, diagnosa seringkali dilakukan terlambat. Pada anak-anak yang lebih tua, gejala stroke mirip seperti pada orang dewasa, yaitu:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com