Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roy Suryo Sayangkan 290 Anggota DPR Baru Absen di Agenda Hari Pertama

Kompas.com - 02/10/2019, 14:52 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Mantan anggota DPR RI periode 2014-2019 dari Partai Demokrat, Roy Suryo menyayangkan absennya 290 anggota dewan baru pada agenda pelantikan Pimpinan DPR, Selasa (1/10/2019) malam.

Padahal, saat itu merupakan hari pertama mereka menjabat sebagai wakil rakyat setelah dilantik di hari yang sama.

Kekecewaan mantan Menteri Olahraga ini disampaikan melalui pesan WhatsApp, pada Rabu (2/10/2019) pagi.

“Sayang sekali, hanya 285 dari 575 anggota DPR yang hadir, alias hanya 49,56 persen atau kurang dari ‘50+1’ meskipun suara kuorum fraksi tercapai,” kata Roy Suryo.

Baca juga: Rapat Paripurna Pelantikan Pimpinan, Dihadiri 285 dari 575 Anggota DPR

Mantan calon anggota legislatif yang maju dari daerah pemilihan daerah Istimewa Yogyakarta ini menggarisbawahi kemarin merupakan hari perdana para anggota dewan ini setelah disumpah dalam pelantikan.

“Padahal kemarin masih hari pertama lho,” ujarnya.

Menurutnya, kejadian semacam ini tidak terjadi pada saat ia menjabat anggota dewan di periode kemarin.

“Tidak (terjadi di periode 2014-2019) lho, silakan cek data digitalnya,” sebut mantan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat.

Jika dibuka kembali, proses pelantikan Pimpinan DPR RI periode 2014-2019 yang dilakukan pada 1-2 Oktober 2014 dihadiri oleh 370 anggota DPR dari total 555 anggota.

Dikutip dari Harian Kompas edisi 2 Oktober 2014, dari empat parpol anggota Koalisi Indonesia Hebat (KIH), hanya anggota PKB dan Partai Hanura yang tidak menandatangani daftar hadir.

Sementara 12 dari 106 anggota yang berasal dari PDI-P menandatangani daftar hadir. Begitu pula Partai Nasdem, 31 dari 36 anggotanya menandatangani absensi saat awal rapat paripurna.

Rapat juga dihadiri oleh 78 dari 90 anggota Partai Golkar, 73 anggota Partai Gerindra, 55 dari 60 anggota Partai Demokrat, 44 dari 48 anggota PAN, dan 40 anggota PKS.

Angka itu ada di kisaran 66 persen lebih, jadi jumlah anggota dewan yang absen pada agenda pelantikan pimpinan ketika itu sebanyak 185 orang atau sekitar 34 persen.

Peristiwa absennya para anggota dewan ini kembali berulang pada Rabu (2/10/2019). Hampir setengah anggota DPR RI dan DPD tak menghadiri sidang paripurna MPR.

Dari 711 anggota DPR dan DPD, hanya 376 anggota hadir. Jumlah ini berdasarkan pada absensi yang dibacakan pada pembukaan sidang.

"Terus terang saya rada sungkan menanggapi, karena entar dikira subyektif (karena saya bukan DPR lagi), tetapi ini fakta yg harus diketahui masyarakat," ujar Roy.

"Moso hari pertama yang jelas-jelas hanya ada agenda tunggal, belum ada rapat-rapat komisi atau alat-alat kelengkapan lainnya (karena belum terbentuk) apalagi "kunker" kok kehadirannya sudah di bawah 50 persen," imbuhnya.

Lebih lanjut, Roy juga menyampaikan harapannya pada para wakil rakyat periode kali ini.

"Saya hanya bisa berharap saja semoga berikut-berikutnya mereka bisa menjalankan amanah rakyat dengan lebih baik," kata Roy.

"Semoga pula masyarakat bisa mengetahui bagaimana kualitas keterwakilannya di DPR kalau tidak dikritisi begini," pungkasnya.

Baca juga: Baru Sehari Dilantik, 335 Anggota DPR dan DPD Tak Hadiri Sidang Paripurna

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kisruh Penangkapan Pegi dan Penghapusan DPO Pembunuhan Vina, Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Jabar

Kisruh Penangkapan Pegi dan Penghapusan DPO Pembunuhan Vina, Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Jabar

Tren
Idul Adha 2024 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah

Idul Adha 2024 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah

Tren
Berapa Lama Durasi Jalan Kaki untuk Mengecilkan Perut Buncit?

Berapa Lama Durasi Jalan Kaki untuk Mengecilkan Perut Buncit?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 28-29 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 28-29 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan | Bantah Bunuh Vina, Pegi Tetap Diancam Hukuman Mati

[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan | Bantah Bunuh Vina, Pegi Tetap Diancam Hukuman Mati

Tren
Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Tren
Kekuasaan Sejarah

Kekuasaan Sejarah

Tren
Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Tren
Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Tren
Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Tren
Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Tren
Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Tren
Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Tren
Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Tren
Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com