Misalnya, kartun Tom and Jerry sering menampilkan adegan saling memukul atau menyebabkan satu sama lain jatuh dari ketinggian tanpa ada konsekuensi nyata.
Kurang empati
Ada beberapa kartun yang menunjukkan karakter dan perilaku kasar atau tidak patuh terhadap guru dan orangtua.
Anak-anak dapat meniru perilaku ini dan menantang orangtua atau guru mereka.
Bahasa yang kasar
Kartun sering kali menyertakan bahasa yang tidak cocok untuk anak-anak.
Anak-anak mudah dipengaruhi dan meniru, sehingga membuat mereka turut menggunakan bahasa yang buruk yang mereka serap dari kartun.
Tidak bersosialisasi
Ada beberapa kartun yang mendorong perilaku antisosial dan memberikan pesan yang salah kepada anak-anak.
Ada beberapa kartun yang mengandung sindiran seksual, mendorong agresi, dan mempromosikan perilaku nakal.
Hal ini dapat memengaruhi perilaku anak dan membuat mereka berpikir normal untuk menjadi agresif, manja, atau nakal.
Masalah kesehatan
Terlalu banyak duduk di depan layar televisi karena menonton kartun dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan karena tidak aktif dan gaya hidup yang menetap.
Risiko kesehatan itu di antaranya obesitas, masalah penglihatan, dan kekurangan nutrisi karena kebiasaan makanan yang buruk.
Peran buruk
Anak-anak sering mengidolakan karakter kartun favorit mereka dan melakukan peniruan serta bercita-cita untuk menjadi seperti tokoh kartun idolanya.
Seringkali, objek kekaguman mereka bisa menjadi panutan yang menyesatkan sehingga mendorong kebiasaan atau menunjukkan perilaku tidak sensitif terhadap sesama makhluk.
Dampak kartun semacam ini bisa membuat anak menjadi tidak komunikatif dan antisosial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.