Ini adalah lanjutan dari tulisan sebelumnya. Sebelum melanjutkan membaca silakan baca dulu serial pertama, kedua, dan ketiga.
_________________________________
Sejumlah ilmuwan di bidang psikiatri menemukan ingatan --yang mereka yakini-- sebagai memori tentang kehidupan di masa lampau, kehidupan lain sebelum kehidupan saat ini.
Ada sejumlah ilmuwan yang menggunakan metode kembali ke kehidupan sebelumnya (pasti life regression) sebagai cara penyembuhan gangguan emosi.
Sebab, mereka menemukan, ada kaitan antara emosi dan fisik seseorang saat ini dengan kehidupan mereka sebelumnya.
Baca juga: Betulkah Reinkarnasi Tidak Ada? (2): Ingatan tentang Kehidupan Sebelumnya dan Mengintip Akhirat
Metode yang digunakan di ranah psikiatri adalah hipnosis. Apa itu hipnosis? Bagaimana praktiknya di Indonesia?
Ini yang biasa kita kenal tentang hipnosis di Indonesia:
Hanya dengan satu jentikan jari, Raffi Ahmad tiba-tiba melihat istrinya, Nagita Slavina sebagai mantan kekasihnya, Yuni Shara.
Begitu juga Luna Maya, yang tiba-tiba langsung ngamuk-ngamuk soal sosok Ariel Noah setelah fokus ke titik di tangannya yang membuatnya tertidur.
Itulah mungkin sebagian pemahaman kita tentang hipnosis.
Di layar kaca, hipnosis digunakan untuk menggali masa lalu, rahasia, dan intrik-intrik asmara.
Para artis atau orang yang dihipnosis dikerjai sedemikian rupa. Mereka dibuat malu agar bisa menghibur penonton.
Kata hipnosis berasal dari Dewa Tidur Yunani, Hypnos. Hipnosis dianggap seperti orang tidur yang mengendurkan sarafnya. Orang menjadi tenggelam dalam pikirannya dan mengacuhkan lingkungan sekitarnya.
"Hipnosis adalah kondisi di mana alam bawah sadar on, sedangkan pikiran sadar off," kata Psikolog Yunita Gama Wibowo kepada Kompas.com, Senin (26/8/2019).
Baca juga: Betulkah Reinkarnasi Tidak Ada? (1): Pengalaman Psikiater Mengelaborasi Alam Bawah Sadar Manusia
Dalam kondisi itu, Raffi Ahmad dan Luna Maya bisa dengan mudah diberi sugesti bahwa di depan mereka ada mantan kekasihnya kendati tak ada.
Mereka bisa dengan mudah diminta mengungkap perasaan terdalamnya maupun ketakutannya.
Hari ini, hipnosis dianaktirikan oleh pengetahuan. Hipnoterapi atau penyembuhan dengan hipnosis tak banyak dipelajari dan diabaikan sebagai metode penyembuhan masalah mental.
Padahal, kemunculan psikologi sebagai keilmuan erat kaitannya dengan hipnosis.
Sigmund Freud yang kerap dianggap sebagai pionir psikologi modern, menghabiskan pemikiran awalnya mengembangkan hipnosis.