Nah, alam bawah sadar ini dianalogikan Freud sebagai bagian bawah dari gunung es. Ia adalah bongkahan yang paling besar. Perilaku manusia paling banyak dipengaruhi oleh alam bawah sadar yang notabene tersembunyi.
Ada sejumlah psikiater, ahli psikiatri, yang tanpa sengaja menemukan ingatan-ingatan tentang kehidupan lain di masa yang berbeda dari sejumlah kliennya ketika mengelaborasi alam bawah sadar ini.
Dr Brian Weiss adalah seorang psikater asal Amerika. Pria kelahiran New York 6 November 1944 ini lulus dari Columbia University New York, salah satu kampus terbaik dunia, pada 1966 dan mendapat gelar Phi Beta Kappa dengan predikat magna cum laude.
Phi Beta Kappa adalah gelar sarjana tertua di Amerika yang sangat dihormati karena penerima gelar diakui mumpuni di bidang keahliannya.
Ia melanjutkan pendidikan ke Yale University School of Medicine dan mendapatkan gelar M.D (medicine doctor) pada 1970. Karier Weis cemerlang secara akademik. Ia mendapat sejumlah posisi akademik di University of Pittsburg dan University of Miami.
Weiss juga dipromosikan sebagai associate professor di bidang psikiatri dan ditunjuk sebagai kepala psikiatri di sebuah rumah sakit besar yang berafiliasi dengan Universitas of Miami.
Ia menulis puluhan jurnal internasional di bidang psikiatri. Kepakarannya di bidang psikiatri biologis dan penyalahgunaan zat diakui secara nasional.
Cerita tentang sepak terjang Weiss di dunia akademik dan sains di atas diceritakannya di bagian depan pengantar bukunya Many Lives, Many Masters (1988) untuk meyakinkan pembaca bahwa dia memiliki latar belakang dan tradisi akademik yang kuat sebagai seorang saintis.
Lebih jauh tentangnya bisa Anda lihat juga di www.brianweiss.com.
“Disiplin studi bertahun-tahun membuat saya terlatih berpikir sebagai seorang ilmuwan sekaligus sebagai dokter dan membentuk cara pikir saya menjadi konservatif. Saya tidak mempercayai apa pun yang tidak dapat dibuktikan dengan metode ilmiah tradisional,” terang Weiss.
Awalnya, ia sama sekali tidak tertarik dengan topik parapsikologi yang didalami sejumlah universitas besar di Amerika. Buat dia, parapsikologi adalah tidak masuk akal.
Parapsikologi adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari seputar indera keenam juga psikokinesis. Yang disebut terakhir adalah soal kemampuan jiwa atau pikiran untuk membuat obyek-obyek tertentu bergerak (telekinetik).
Ia merasa perlu menyatakan ini karena bidang kajian yang menjadi ranah penelitiannya masih dipandang sebelah mata. Banyak yang mencemooh sebagai obyek kajian yang penuh dengan khayalan.
Apa yang ia percaya tentang ilmu pengetahuan yang telah membentuk cara berpikirnya goyah ketika ia bertemu dengan Catherine pada 1980.