Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 September 1969, Muammar Gaddafi Pimpin Kudeta Libya

Kompas.com - 01/09/2019, 12:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Akibatnya, Libya pun semakin terisolasi.

Dikutip dari History, Pemerintah Gadaffi kerap dituduh membiayai berbagai kelompok teroris dunia, dari gerilyawan Palestina hingga pemberontak Muslim Filipina.

Selama tahun 1980-an, Barat selalu menyalahkannya atas berbagai serangan teroris di Eropa.

Karenanya, pesawat perang AS memborbardir Tripoli pada April 1986 sebagai pembalasan atas serangan bom di aula dansa Jerman Barat.

Serangan itu dilaporkan telah menewaskan putrinya yang masih bayi dan membuatnya terluka.

Di akhir tahun 1990-an, Gaddafi berusaha mengeluarkan Libya dari keterisolasian internasional dengan melunakkan sikapnya terhadap Barat.

Menanggapi hal itu, PBB mencabut sanksi terhadap Libya. Disusul Amerika Serikat pada September 2004.

Setelah banyak mendapatkan penolakan dari negara-negara Arab, pria yang mempunyai nama lengkap Muammar Mohammed Abu Minyar Gaddafi tersebut berusaha menjalin hubungan baik dengan negara-negara Afrika non-Muslim.

Hal ini menjadikan dirinya sebagai salah satu negarawan Afrika.

Baca juga: Mantan Presiden Sarkozy Bantah Dirinya Terima Dana dari Gaddafi

Akhir Hidup Gaddafi

Perjalanan panjang Gaddafi dalam memimpin Libya harus berakhir pada Februari 2011.

Pemerintahan yang otoriter dan kebijakan-kebijakannya yang tidak pro rakyat membuatnya semakin dibenci oleh rakyat Libya.

Gelombang revolusi yang terjadi di sejumlah negara Arab memicu protes besar-besaran terhadap rezim Gaddafi dan berhasil menggulingkannya.

Sejak revolusi 2011, perang saudara antara pasukan revolusioner yang didukung Barat melawan pasukan loyalis Gaddafi terus berkecamuk di Libya.

Gaddafi akhirnya meninggal pada 20 Oktober 2011 setelah mengalami siksaan dan ditembak di bagian dadanya.

Ia tidak mendapatkan penghormatan selayaknya pemimpin negara dari rakyatnya.

Namun, harapan rakyat Libya untuk keluar dari keterpurukan tampaknya masih panjang.

Hingga saat ini, perang saudara di Libya tak kunjung usai.

Baca juga: Saif al-Islam, Putera Gaddafi Dikabarkan Bebas dari Penjara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com