Pembunuh bayaran berhasil menembakkan peluru ke dada dan leher Paulus, namun Paulus berhasil selamat dari maut.
Pada 19 Juli 2003, atau enam pekan setelah penembakan Paulus, kali ini giliran Boedyharto Angsono yang saat itu bersama pengawal pribadinya, Serda Edy Siyep (anggota Kopassus) yang ditembak oleh sejumlah pembunuh bayaran.
Keduanya ditembak mati sekitar pukul 05.30 WIB di depan lapangan basket Gelanggang Olahraga Sasana Krida Pluit, Jakarta Utara.
Sekitar dua pekan kemudian, tepatnya pada 32 Juli 2003, polisi membekuk empat anggota Marinir yang diduga terkait dengan kasus pembunuhan tersebut.
Keempatnya adalah Kopda (Mar) Suud Rusli, Kopda (Mar) Fidel Husni, Letda (Mar) Syam Ahmad Sanusi dan Pratu (Mar) Santoso Subianto.
Empat anggota Marinir tersebut merupakan pengawal pribadi Gunawan Santoso, mantan menantu Boedyharto Angsono.
Selain menantu Boedyharto, Gunawan juga pernah menjabat sebagai eksekutif di PT Asaba. Namun, dirinya terjerat kasus penggelapan dana perusahaan sebesar Rp 25 milyar. Pada tahun 2002, dia divonis 28 bulan penjara.
Pada 16 Januari 2003, Gunawan berhasil kabur dari LP Kuningan, Jawa Barat. Dalam masa kaburnya, dia melakukan face off atau merubah wajah, terutama bentuk mata, hidung dan bibir.
Ia juga mengganti identitasnya dan bersembunyi di Griya Kemayoran dengan uang sewa Rp 1,8 juta per bulan.
Baca juga: Pembunuh Bayaran yang Habisi Ayah-Anak Kenalan Salah Satu Tersangka
Pada tahun 2009, terjadi kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, Direktur BUMN PT Putra Rajawali Banjaran (PRB).
Kasus ini melibatkan banyak orang-orang besar, salah satunya Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat itu, Antasari Azhar.
Nasrudin ditembak mati setelah main golf di Modernland, Tangerang, pada Sabtu 14 Maret 2009.
Selain nama Antasari, nama-nama besar lain yang diduga terlibat adalah Komisaris Besar Polisi Wiliardi Wizard dan Sigid Haryo Wibisono, seorang pengusaha namun lebih diduga makelar kasus.
Nama-nama eksekutor yang disewa adalah Eduardus Ndopo Mbete alias Edo, Hendrikus Kia Walen, Daniel Daen Sabon dan Heri Santoso. Mereka disewa Wiliardi melalui Jerry Hermawan Lo.
Kasus ini terjadi pada tahun 2012 lalu. Tan Harry Tantono adalah bos PT Sanex Steel. Pengusaha yang akrab disapa Ayung ini santer diberitakan lantaran menjadi korban pembunuhan sadis.