Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini yang Akan Terjadi pada Bumi jika Bulan Tiba-tiba Menghilang

Sebagai satelit, Bulan telah terikat ke Bumi selama miliaran tahun dalam perjalanannya mengelilingi Matahari.

Dilansir dari Space, para ahli astrofisika berspekulasi bahwa asal-usul Bulan berasal dari tabrakan kuno, ketika sebuah obyek seukuran Mars menabrak Bumi dan mengirimkan puing-puingnya dalam jumlah besar ke luar angkasa.

Material yang dihasilkan dan terlontar itu kemudian menyatu melalui gravitasi dan membentuk apa yang sekarang kita kenal sebagai Bulan. 

Bulan berjasa membuat malam di Bumi tidak gelap gulita dengan cara memantulkan cahaya Matahari ke permukaan Bumi.

Satelit Bumi ini juga memengaruhi pasang surut air laut sepanjang tahun, bersama dengan Matahari.

Lantas, apa yang terjadi pada Bumi jika Bulan menghilang?

Keadaan Bumi jika Bulan menghilang

Masih dari Space, salah satu dampak paling nyata bagi Bumi jika Bulan menghilang yakni rusak atau hilangnya ritme pasang surut air laut.

Kehidupan laut di zona pasang surut akan lenyap atau makhluk hidupnya akan beradaptasi menyesuaikan keadaan. Saat makhluk hidup tak bisa beradaptasi, maka akan runtuh ekosistem utamanya.

Hal itu kemudian secara langsung memengaruhi sumber makanan manusia, yang secara rutin memanen ikan-ikan di zona pasang surut.

Diketahui, hampir tiga perempat populasi dunia tinggal di daratan dalam radius 50 kilometer dari lautan. Runtuhnya ekosistem laut tersebut kemudian akan menjadi bencana besar bagi masyarakat pesisir.

Pasang surut juga diketahui memiliki peran penting dalam pengaturan panas lautan secara keseluruhan.

Air laut yang lebih dingin dan lebih dalam ditarik ke teluk saat air pasang, sehingga menjadi hangat.

Tak sampai di situ, pasang surut air laut juga berpengaruh besar terhadap arus dan sirkulasi laut yang kemudian akan memengaruhi iklim pesisir.

Hilangnya kekuatan pasang surut secara tiba-tiba yang menggerakkan mekanisme ini, akan berdampak besar pada penyebaran panas dan energi di Bumi, dengan mengubah suhu dan iklim seluruh dunia.

Selain itu, hewan-hewan yang berburu pada malam hari juga akan kesulitan untuk mendapatkan buruannya, karena tak ada pencahayaan sama sekali saat Bulan menghilang.

Diketahui, saat ini Bumi memiliki kemiringan sekitar 23,5 derajat. Tarikan gravitasi Bulan lah yang menahan Bumi tetap pada posisi kemiringannya.

Tanpa Bulan yang menstabilkannya, Bumi mungkin akan memiliki kemiringan yang sangat bervariasi.

Hal ini akan membuat Bumi menjadi tidak memiliki kemiringan yang memicu tidak adanya musim, atau malah memiliki kemiringan yang sangat besar yang memicu cuaca ekstrem atau zaman es.

Bahkan, Kutub Utara atau Selatan diprediksi akan berada di garis khatulistiwa jika tidak ada Bulan yang menstabilkan Bumi.

Hal ini secara drastis akan mengubah kelayakan Bumi sebagai planet yang layak huni, karena iklim yang tidak bisa diprediksi seperti sebelumnya.

Penyebab Bulan bisa menghilang

Masih dari Space, Noah Petro, ilmuwan proyek misi bulan Artemis 3 NASA mengatakan bahwa hanya sedikit kejadian astronomi yang realistis yang bisa menyebabkan Bulan menghilang.

"Saya pikir satu-satunya peristiwa astronomi yang masuk akal yang dapat melepaskan ikatan Bulan adalah tumbukan besar ke Bulan yang akhirnya memecahnya. Mirip dengan tumbukan besar yang diperkirakan menyebabkan pembentukan Bulan," kata Petro. 

Untungnya, Matahari dan planet-planet telah menelan sebagian besar obyek besar di tata surya.

"Sebuah planet nakal yang memasuki tata surya dari ruang antarbintang memang dapat menyebabkan kerusakan, tetapi kemungkinan planet itu bertabrakan dengan Bulan sangat kecil, kata Petro.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/05/01/180000265/ini-yang-akan-terjadi-pada-bumi-jika-bulan-tiba-tiba-menghilang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke