Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal "Holiday Paradox", Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Umumnya, libur lebaran diisi dengan berkumpul bersama keluarga atau pergi ke tempat wisata setempat.

Salah satu hal yang kerap dirasakan menjelang akhir libur panjang adalah waktu yang terasa lebih cepat dibandingkan ketika saat bekerja.

Rupanya, fenomena itu disebut sebagai holiday paradox.

Lantas, apa itu holiday paradox? Mengapa waktu terasa singkat saat liburan?

Mengenal holiday paradox

Dikutip dari Vietnam.vn, istilah holiday paradox atau paradoks liburan merujuk pada perasaan inkonsistensi antara dua periode waktu yang sama dengan dua sudut pandang berbeda.

Sebelum dan selama liburan, kebanyakan orang menggunakan sudut pandang atau perspektif ekspektasi.

Sementara setelah liburan, mereka memakai sudut pandang retrospektif atau melihat kembali ketika sedang berlibur.

Perspektif ekspektasi cenderung terjadi dengan sangat cepat, terutama dengan kenangan indah yang berbeda dari kehidupan sehari-hari seperti bekerja.

Profesor kesehatan masyarakat di University of Alabama, Joshua Klapow mengatakan, orang-orang memiliki kebiasaan “menjejali” aktivitas selama liburan.

Menurutnya, mereka mencoba “mengemas” aktivitas yang memakan waktu berminggu-minggu menjadi dalam beberapa hari saat liburan.

Hal itu kemudian membuat seseorang akan merasa memiliki waktu yang berjalan dengan cepat saat liburan.

“Kita sering berharap terlalu banyak. Kita ingin bahagia, kita ingin semuanya berjalan lancar, berbeda dengan keseharian kita," ujar Klapow.

"Ketika Anda menetapkan ekspektasi seperti itu pada beberapa hari tertentu, hal itu akan berlalu dengan sangat cepat,” sambungnya.

Dipengaruhi oleh hal dan kenangan baru

Sementara itu, Dosen Psikologi University of Sussex, Claudia Hammond menjelaskan, waktu yang berjalan lebih cepat saat liburan juga disebabkan adanya perasaan ketika sedang melewatinya, dilansir dari Telegraph.

Ketika seseorang melakukan sesuatu atau hal yang baru dan menarik, seperti saat sedang liburan, waktu terasa berjalan lebih cepat.

Hal itu berbanding terbalik ketika sedang bekerja, seseorang akan merasa bosan atau cemas karena kegiatan yang dilakukan berulang kali.

Faktor lain yang menyebabkan waktu terasa lebih cepat saat liburan adalah kenangan baru.

Dalam dua minggu normal, rata-rata orang hanya mengumpulkan antara 6-9 kenangan baru karena sebagian besar hal yang dilakukan bersifat rutin.

Namun saat liburan, seseorang bisa mengumpulkan sejumlah kenangan baru itu dalam satu hari karena kebanyakan yang dialami adalah hal baru.

"Hal yang sama terjadi seiring bertambahnya usia dan waktu mulai berjalan semakin cepat. Ingatan terhadap hal-hal baru semakin sedikit, dan kita semakin sering melakukan hal yang sama," ucap Hammond.

“Mengambil rute berbeda ke tempat kerja, turun dari halte bus lebih awal, atau menghindari sandwich yang sama untuk makan siang setiap hari bisa membuat hidup terasa sedikit lebih lambat,” imbuhnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/04/16/173000265/mengenal-holiday-paradox-saat-waktu-liburan-terasa-lebih-singkat

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke