Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BMKG Deteksi Siklon Tropis Megan di Sekitar Indonesia, Wilayah Mana yang Terdampak?

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan Siklon Tropis Megan pada Sabtu (16/3/2024) pukul 19.00 WIB.

Siklon Tropis Megan berada di Teluk Carpentaria, Australia sekitar 710 kilometer sebelah selatan barat daya Merauke.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, Siklon Tropis Megan berasal dari Bibit Siklon Tropis 94S.

“Jenis sikolon ini diberi nama Megan oleh Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Darwin, Australia karena masuk ke wilayahnya,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (17/3/2024).

Menurutnya, Siklon Tropis Megan dalam 24 jam ke depan diprediksi mempunyai kekuatan 65 knots atau 120 km/jam dengan tekanan 975 hPa.

Selain itu, siklon jenis ini juga diperkirakan akan bergerak ke arah selatan hingga barat daya menjauhi wilayah Indonesia.

Meski demikian, Guswanto mengungkapkan, siklon tropis jenis ini mempunyai dampak tidak langsung di sejumlah wilayah Indonesia.

Dampak Siklon Tropis Megan di Indonesia

Ia menuturkan, dampak dari Siklon Tropis Megan ini berupa potensi hujan dengan intensitas lebat hingga angin kencan. 

Simak rinciannya:

Tiga siklon tropis lain

Selain Siklon Tropis Megan, BMKG sebelumnya juga mendeteksi tiga bibit siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia, yaitu 91S, 94S, dan 93P.

Guswanto menjelaskan, bibit Siklon 91S membentuk daerah perlambatan angin (konvergensi) dan menginduksi daerah peningkatan kecepatan angin dari 25 knot (low level jet), dikutip dari Kompas.com, Jumat (15/3/2024).

Adapun wilayah yang terkena dampak dari bibit Siklon 91S adalah sekitar Samudera Hindia selatan pulau Jawa hingga NTB.

Sementara, bibit Siklon 94S membentuk daerah konvergensi memanjang di Australia bagian utara.

Jenis siklon ini juga ikut menginduksi daerah peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot (low level jet) dari Laut Banda dan Laut Timor hingga Australia bagian utara.

Siklon tersebut diperkirakan akan menginduksi Samudera Hindia selatan di daerah NTT hingga Australia bagian utara.

Tak hanya itu, BMKG menemukan daerah konvergensi lain yang memanjang dari Samudera Hindia barat daerah Bengkulu hingga Banten dan selatan Laut Arafura.

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi/low level jet tersebut," jelas Guswanto.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/17/190000265/bmkg-deteksi-siklon-tropis-megan-di-sekitar-indonesia-wilayah-mana-yang

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke