Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kelompok NIK Warga DKI Jakarta yang Akan dan Tidak Dinonaktifkan

KOMPAS.com - Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga yang sudah tidak tinggal lagi di DKI Jakarta akan dinonaktifkan setelah penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Rencana Pemprov DKI melalui Dinas Dukcapil akan melakukan penataan tersebut setelah pemilu benar-benar selesai," ujar Kepala Seksi Data, Informasi, dan Pengawasan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Angga Noviar dikutip dari Kompas.com, Selasa (27/2/2024).

Ia mengatakan, salah satu tujuan penonaktifan NIK warga DKI Jakarta adalah langkah tertib administrasi kependudukan (adminduk).

Dengan tertib adminduk, lanjut Angga, dapat memengaruhi proses pembangunan daerah serta kebijakan publik guna menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera.

Kelompok NIK warga DKI Jakarta yang dinonaktifkan

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Provinsi DKI Jakarta Budi Awaluddin mengatakan, pihaknya ingin menata identitas warga yang berdomisili di luar DKI Jakarta, namun masih ber-KTP DKI Jakarta melalui program penonaktifan NIK.

Pelaksanaan penonaktifkan NIK warga yang sudah tidak tinggal lagi di DKI Jakarta, akan dilakukan secara bertahap setiap bulan setelah penetapan hasil Pemilu.

Namun, Budi tidak merinci tanggal berapa hal ini akan dimulai.

Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan merampungkan rekapitulasi suara pada Rabu (20/3/2024).

"Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap setiap bulan mulai dari yang meninggal, RT/RW yang sudah tidak ada namun masih tertera di KTP-el yang dipergunakan masyarakat, dan selanjutnya sesuai dengan tahapan," ujar Budi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/3/2024).

Budi menjelaskan, penataan dan penertiban dokumen kependudukan sesuai domisili dalam penonaktifan NIK warga yang tidak lagi tinggal di DKI Jakarta, terdiri dari beberapa kategori, yakni:

  • Keberatan dari pemilik rumah/kontrakan/bangunan
  • Pencekalan dan instansi atau lembaga hukum terkait
  • Penduduk yang sudah tidak berdomisili secara de facto selama lebih dari satu tahun
  • Wajib e-KTP yang tidak melakukan perekaman selama lima tahun sejak usia wajib e-KTP.

Budi menerangkan, ada beberapa kelompok warga yang tidak tinggal di DKI Jakarta yang akan dinonaktifkan NIK-nya. Berikut rinciannya:

Kelompok NIK warga DKI Jakarta yang tidak dinonaktifkan

Lebih lanjut, Budi juga menjelaskan beberapa kelompok NIK warga DKI Jakarta yang tidak akan dinonaktifkan.

Mereka yang masuk kelompok tersebut adalah warga yang bertugas, dinas, belajar di luar DKI Jakarta, atau luar negeri.

Kemudian, Dukcapil DKI Jakarta juga tidak akan menonaktifkan NIK warga yang memiliki aset di ibu kota.

Bagi warga yang NIK-nya terdampak penataan penduduk sesuai domisili, namun merasa masih berdomisili atau memiliki aset di ibu kota dapat mendatangi Dukcapil DKI Jakarta.

"Silakan membawa surat keterangan RT/RW dan mendatangi loket layanan dukcapil di kelurahan sesuai domisili untuk mendapatkan informasi terkait NIKnya untuk dapat diaktifkan kembali sesuai dengan prosedur yang berlaku," imbuh Budi.

Ia meminta warga DKI Jakarta untuk mengecek status NIK miliknya melalui laman https://datawarga-dukcapil.jakarta.go.id/.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/14/123000165/kelompok-nik-warga-dki-jakarta-yang-akan-dan-tidak-dinonaktifkan

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke