Tak hanya membuat seseorang bahagia, tertawa ternyata juga bisa bermanfaat untuk kesehatan. Hal ini diungkapkan oleh para peneliti dari University of Maryland.
Dikutip dari WebMD, penelitian tersebut menunjukkan, jantung seseorang yang mengalami masalah akan lebih sehat ketika rutin tertawa dan menggunakan humor untuk menghadapi masalah.
Meski demikian, beberapa orang yang hanyut dalam lelucon sering kali tertawa hingga terbahak-bahak, sehingga tak jarang menyebabkan perut sakit atau kram.
Lantas, mengapa perut bisa sakit ketika kita tertawa terbahak-bahak?
Hubungan tertawa dengan otot perut
Ketika tertawa, Anda menghembuskan napas dengan kuat. Kemudian, udara yang dihembuskan itu keluar melalui batang tenggorokan dan memberikan tekanan pada kotak suara atau laring.
Pada gilirannya, proses tersebut membuat pita suara bergetar dan menghasilkan suara tawa yang khas, yaitu 'ha ha ha'.
Selanjutnya, intensitas pernapasan berhubungan dengan kontraksi otot di daerah batang tubuh.
Saat tertawa, otot perut akan berkontraksi, sehingga dapat mengurangi volume dalam paru-paru. Kondisi ini meningkatkan tekanan di sekitar paru-paru, yang menghasilkan peningkatan output ekspirasi.
Selain itu, pernapasan yang kuat tersebut juga merupakan faktor signifikan yang berkontribusi terhadap ketidaknyamanan yang Anda rasakan pada perut selama serangan tawa yang intens.
Saat otot perut bergerak, otot-otot tersebut memberikan tekanan pada diafragma dan otot interkostal internal.
Kondisi ini pada akhirnya menyebabkan kontraksi diafragma yang berdampak pada organ-organ perut di sekitarnya, sehingga menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan.
Tertawa bisa menjadi latihan perut yang baik
Fakta bahwa tertawa membebankan tuntutan fisik pada otot-otot tubuh telah diverifikasi secara ilmiah, dikutip dari Science ABC.
Para ilmuwan melakukan penelitian yang membandingkan aktivasi otot-otot batang tubuh selama yoga tawa dengan latihan angkat punggung dan sit-up tradisional. Hasil penelitian yang didapat pun cukup menarik.
Para ilmuwan menemukan, otot perut yang terletak di sisi lateral menunjukkan lebih banyak aktivasi selama yoga tawa dibandingkan dengan keterlibatan mereka dalam latihan tradisional.
Otot perut lainnya yang membentang dari tulang rusuk bawah ke panggul menunjukkan tingkat aktivasi yang mencerminkan intensitas yang disaksikan selama latihan sit-up dan latihan angkat punggung.
Otot-otot seperti multifidus, erector spinae, dan rektus abdominis juga menghasilkan aktivasi setengah kali lebih banyak saat tertawa dibandingkan dengan sit-up.
Karenanya, wajar jika dikatakan bahwa tertawa dapat menjadi bentuk latihan perut yang sangat baik, apabila Anda bosan dengan latihan yang monoton.
Perlu dicatat, karena tuntutan pada otot-otot tubuh Anda diakhiri dengan tertawa, ketidaknyamanan yang terjadi biasanya tidak berbahaya dan bersifat sementara.
Namun demikian, penting untuk diingat bahwa kondisi tertentu berpotensi mengubah ketidaknyamanan ini menjadi masalah kesehatan yang lebih signifikan.
Dampak tertawa terlalu keras
Tertawa itu baik, tetapi tertawa terlalu banyak dan terlalu keras bisa berdampak buruk bagi Anda.
Salah satu risiko kesehatan yang dilaporkan dari tertawa adalah potensi untuk mengembangkan hernia.
Hernia terjadi ketika sebuah organ menonjol keluar dari otot atau jaringan yang mengandungnya.
Hernia biasanya ditemukan di daerah perut, ketika bagian dari usus dapat menyembul keluar melalui lubang atau daerah yang lebih lemah di dinding perut.
Kompresi batang tubuh akibat tertawa yang intens dapat menyebabkan hernia tercekik, memotong suplai darah dan menyebabkan rasa sakit yang hebat.
Namun, kasus seperti itu jarang terjadi dan hampir semua aktivitas fisik yang intens dapat menimbulkan bahaya atau risiko, termasuk olahraga rutin.
https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/11/160000165/mengapa-perut-terasa-sakit-saat-tertawa-keras-ini-penjelasan-ilmiahnya