Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Studi Ungkap Detik-detik Tanaman Berkomunikasi Satu Sama Lain, Bagaimana Caranya?

KOMPAS.com - Sebuah studi yang diterbitkan oleh Nature Communications Journal pada 2023 menemukan bahwa tanaman ternyata bisa berkomunikasi satu sama lain.

Penelitian dengan judul "Green leaf volatile sensory calcium transduction in Arabidopsis" ini dilakukan oleh lima peneliti dari Jepang, dikutip dari Science Alert.

Dalam studi ini, peneliti menerapkan teknik pencitraan real-time dengan merekam langsung reaksi tanaman yang diteliti.

Metode ini digunakan untuk mengungkap cara tanaman menerima dan merespons alarm udara.

Proses penelitian

Sebagai informasi, alarm udara merupakan sebuah sistem berkomunikasi dan cara melindungi diri dari satu bagian tumbuhan ke bagian lainnya.

Dalam prosesnya, peneliti memasang dua alat bantu, yaitu pompa dan mikroskop fluoresensi.

Pompa berfungsi untuk mentransfer senyawa yang dipancarkan oleh tanaman yang terluka dan dipenuhi serangga, menuju ke tanaman tetangga yang tidak rusak.

Sementara mikroskop fluoresensi, ditujukan untuk melihat apa yang terjadi.

Kemudian peneliti meletakkan ulat jenis Spodoptera litura di atas daun yang diambil dari tanaman tomat dan tanaman sejenis gulma.

Hasilnya, tanaman yang tidak rusak menerima pesan dari tetangganya yang terluka dengan jelas.

Tumbuhan ternyata dapat memberikan respons berupa semburan dari sinyal kalsium yang menyebar di daun.

Selain itu, para peneliti menemukan bahwa terdapat dua senyawa, yaitu Z-3-HAL dan E-2-HAL yang menginduksi sinyal kalsium di tanaman.

Ahli biologi molekuler Saitama University, Jepang sekaligus peneliti dalam studi tersebut, Masatsugu Toyota mengatakan, ini merupakan salah satu bentuk komunikasi yang sangat halus.

Bahkan apabila tidak diteliti, manusia tidak akan menyadari bahwa selama ini tumbuhan dapat berkomunikasi untuk melindungi bagian tubuhnya yang lain.

Komunikasi tumbuhan sudah diketahui

Sama seperti manusia, tumbuhan juga berkomunikasi satu sama lain sesaat setelah mendeteksi bahaya di lingkungannya.

Dilansir dari Wion News, mekanisme komunikasi tumbuhan untuk mempertahankan bagian tubuhnya ternyata sudah diketahui sejak dulu oleh para ilmuwan.

Ilmuwan telah mengetahui tentang sistem komunikasi dan pertahanan tanaman ini sejak 1980-an.

Sejak kemunculan hipotesis tersebut, mereka sudah melakukan penelitian kepada lebih dari 80 spesies tanaman.

Meskipun demikian, hingga penelitian tersebut dirilis, ilmuwan masih belum menemukan bagaimana cara tumbuhan “berkomunikasi”.

Setelah penelitian tersebut dirilis, barulah peneliti mengetahui bahwa tumbuhan akan mengirimkan sinyal bahaya untuk “tetangganya” dengan semburan dari sinyal kalsium yang menyebar ke bagian daun lainnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/23/080000065/studi-ungkap-detik-detik-tanaman-berkomunikasi-satu-sama-lain-bagaimana

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke