Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bukan Hanya Kamera, Sensor Cahaya Ponsel Juga Berpotensi Memata-matai Pengguna

KOMPAS.com - Ponsel kerap digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari berkomunikasi, bekerja, mencatat, dan melakukan pembayaran.

Sayangnya, perangkat elektronik ini juga dapat menjadi media bagi peretas untuk memata-matai penggunanya.

Kamera ponsel kerap dianggap sebagai ancaman keamanan karena dapat merekam aktivitas pengguna.

Namun, studi dari peneliti Massachusetts Institute of Technology (MIT) Amerika Serikat mengungkap, peretas ternyata dapat memanfaatkan sensor cahaya ponsel untuk melacak dan merekonstruksi aktivitas pengguna.

Layar ponsel dapat mematai-matai

Dilansir dari Forbes, ambient light sensors atau sensor cahaya sekitar digunakan oleh ponsel untuk mendeteksi tingkat cahaya di lingkungan sekitarnya.

Sensor cahaya ini kemudian akan menyesuaikan kecerahannya, jika sedang dalam kondisi pengaturan penyesuaian otomatis.

Meski fitur ponsel lain memerlukan izin pengguna agar aplikasi dapat diakses, seperti kamera atau mikrofon, sensor cahaya biasanya tidak memerlukannya.

"Sensor cahaya sekitar harus selalu aktif agar berfungsi dan secara tradisional dianggap berisiko rendah," kata para peneliti.

Dengan menggabungkan tampilan layar ponsel cerdas yang merupakan komponen aktif, serta sensor cahaya sekitar yang bersifat pasif, para peneliti menyadari bahwa pengambilan gambar di depan layar dapat dilakukan tanpa menggunakan kamera perangkat.

Kondisi inilah yang diyakini para peneliti dalam studi yang terbit pada jurnal Science Advances, Rabu (10/1/2024), dapat dieksploitasi.

Dipimpin oleh Yang Liu, tim di MIT mengembangkan algoritma yang mampu menggunakan variasi yang ditangkap sensor cahaya untuk merekonstruksi gambar interaksi sentuhan seseorang dengan ponselnya.

Mereka menguji algoritma tersebut pada tablet Android dengan berbagai skenario, termasuk mendudukkan boneka di depan layar dan menggunakan manekin, potongan karton, atau tangan manusia untuk menyentuhnya.

Dari sana, peneliti menemukan bahwa dalam kondisi apa pun, data sensor cahaya dapat digunakan untuk menangkap interaksi dengan layar dan membuat gambar dari interaksi tersebut.

Sensor cahaya sekitar atau ambient light sensors dapat menangkap gambar interaksi sentuhan pengguna pada layar ponsel tanpa kamera.

Sensor-sensor tersebut juga dapat menguping gerakan biasa, seperti menggulir dan menggeser layar.

Bukan hanya itu, sensor pun mampu menangkap bagaimana pengguna berinteraksi dengan ponsel saat menonton video.

Misalnya, aplikasi dengan akses asli ke layar, termasuk pemutar video dan browser, dapat memata-matai pengguna untuk mengumpulkan data tanpa izin.

"Ancaman privasi pencitraan ini belum pernah ditunjukkan sebelumnya," ungkap Liu, dikutip dari IFL Science, Sabtu (20/1/2024).

Meski tampak menyeramkan, pengguna ponsel pintar tak perlu khawatir, karena ancaman peretasan dengan cara ini masih jauh dari kenyataan.

Menurut peneliti, kecepatan pengambilan gambar dalam penelitian ini adalah satu frame setiap 3,3 menit.

Artinya, pengambilan gambar terbilang cukup lambat, sehingga siapa pun yang mencoba "memata-matai" akan kesulitan mengikuti interaksi ponsel secara real-time.

Bahkan, jika peretas berhasil memata-matai dan mendapatkan gambar, hasilnya berpotensi sangat buram.

Langkah untuk mengurangi risiko

Namun demikian, dikutip dari laman MIT, para peneliti menemukan cara yang dapat membantu mengurangi sejumlah potensi risiko.

Tim menyarankan dua langkah mitigasi perangkat lunak untuk penyedia sistem operasi, yakni memperketat izin serta mengurangi presisi dan kecepatan sensor.

Pertama, para peneliti merekomendasikan untuk membatasi akses ke sensor cahaya sekitar dengan mengizinkan pengguna menyetujui atau menolak permintaan tersebut dari aplikasi.

Untuk lebih mencegah ancaman privasi, tim juga mengusulkan untuk membatasi kemampuan sensor.

Dengan mengurangi presisi dan kecepatan komponen-komponen ini, kemampuan sensor dalam menggali informasi pribadi akan berkurang.

Sementara itu, dari sisi perangkat keras, sensor cahaya sekitar tidak boleh menghadap langsung ke pengguna di perangkat pintar apa pun.

Sebagai gantinya, menurut peneliti, perlu ditempatkan di sisi yang tidak akan menangkap interaksi sentuhan signifikan.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/22/093000765/bukan-hanya-kamera-sensor-cahaya-ponsel-juga-berpotensi-memata-matai

Terkini Lainnya

Ramai Larangan 'Study Tour' Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Ramai Larangan "Study Tour" Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Tren
50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

Tren
Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke