KOMPAS.com - Demam berdarah atau DBD adalah penyakit infeksi virus yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Ae. albopictus.
Ketika nyamuk Aedes menggigit seseorang yang terinfeksi demam berdarah, ia menjadi pembawa virus, dan dapat menularkannya jika menggigit orang lain.
Menurut WHO, penyakit demam berdarah yang parah menjadi penyebab utama kematian di beberapa negara Asia dan Amerika Latin.
Demam berdarah biasanya ditemukan di wilayang dengan iklim tropis dan sub-tropis, dan kebanyakan di daerah perkotaan hingga semi perkotaan.
Banyak orang tidak mengalami gejala saat awal terinfeksi demam berdarah. Bahkan ketika gejalanya muncul, sebagian orang mengiranya sebagai flu atau demam biasa.
Untuk itu, Anda perlu mengetahui sejumlah gejala umum demam berdarah agar bisa mendapatkan penanganan lebih awal, terutama pada anak-anak.
Gejala demam berdarah pada anak
Gejala demam berdarah umumnya ringan pada anak-anak dan mereka yang baru pertama kali mengidap penyakit ini.
Remaja, orang dewasa, dan mereka yang pernah mengalami infeksi sebelumnya mungkin mengalami gejala sedang hingga berat.
Mengutip laman Kids Health, tanda dan gejala umum demam berdarah pada anak meliputi:
Gejala dapat dimulai antara 4 hari hingga 2 minggu setelah digigit nyamuk yang terinfeksi, dan biasanya berlangsung selama 2 hingga 7 hari.
Sementara itu, Anda juga perlu mewaspadai sejumlah gejala demam berdarah pada bayi. Sebab, mereka belum dapat memberitahu Anda bahwa jika sedang sakit.
Dikutip dari laman Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC), gejala demam berdarah pada bayi mungkin sulit dikenali dan mirip dengan infeksi umum lainnya pada masa kanak-kanak.
Segera temui penyedia layanan kesehatan jika bayi Anda mengalami demam demam atau suhu rendah (kurang dari 36°C) dengan salah satu gejala berikut:
Gejala demam berdarah dapat dengan cepat menjadi parah sehingga memerlukan perhatian atau perawatan medis segera.
Untuk penanganan awal, Anda bisa memberikan parasetamol dan berikan banyak cairan seperti air putih atau minuman dengan tambahan elektrolit.
Dehidrasi dapat terjadi ketika seseorang kehilangan terlalu banyak cairan tubuh karena demam, muntah, atau kurang minum cairan.
Waspadai tanda-tanda dehidrasi dan segera dapatkan perawatan jika bayi Anda menunjukkan tanda-tanda dehidrasi.
https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/04/131500565/jangan-disepelekan-kenali-6-gejala-demam-berdarah-pada-anak-berikut-ini