Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kelompok Orang yang Tidak Boleh Minum Susu Sapi, Siapa Saja?

Kandungan nutrisi susu sapi yang paling banyak adalah kalsium yang berguna dalam menjaga kesehatan tulang.

Meski begitu, ada sejumlah kelompok orang yang tidak boleh mengonsumsi susu sapi karena bisa memicu masalah kesehatan.

Lantas, siapa saja kelompok orang tersebut?

Kelompok orang yang tak boleh minum susu sapi

Dilansir dari Mayo Clinic, berikut kelompok orang yang sebaiknya tidak minum susu sapi:

1. Penderita alergi susu sapi

Sebagian orang mungkin memiliki alergi terhadap susu sapi dan bisa memicu reaksi pada tubuh.

Alergi susu sapi tersebut dipicu oleh protein yang terkandung di dalamnya, yaitu whey dan kasein.

Seseorang bisa saja hanya memiliki alergi terhadap salah satu protein tersebut, Namun, orang lain bisa alergi terhadap keduanya.

Perlu diketahui, alergi makanan yang diderita seseorang disebabkan oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh atau imunitas.

Sistem kekebalan tubuh tersebut akan mengidentifikasi protein susu sapi sebagai sesuatu yang berbahaya.

Dengan demikian, tubuh akan memproduksi antibodi bernama Imunoglobulin E (IgE) untuk menetralkan protein yang ada di susu sapi.

Antibodi itu akan memberi sinyal kepada tubuh untuk melepaskan histamin atau bahan kimia lain.

Selanjutnya, histamin yang dilepaskan akan memicu sejumlah gejala alergi yang membuat seseorang menjadi terasa tidak nyaman.

Gejala yang dimaksud seperti gatal-gatal, mual, kram perut, mengi, pusing, sesak napas, serta kesemutan atau pembengkakan pada bibir, lidah, dan tenggorokan.

Sejumlah orang dapat menderita intoleransi laktosa atau kondisi ketika tubuh tidak toleran terhadap gula alami yang ada di susu sapi (laktosa).

Intoleransi laktosa itu terjadi karena tubuh tidak bisa mencerna dengan baik laktosa. Selain susu sapi, laktosa juga ada di susu kambing dan ASI.

Laktosa yang tidak bisa dicerna dengan baik dikarenakan produksi enzim laktase di usus kecil terlalu sedikit.

Diketahui, enzim laktase berfungsi untuk memecah laktosa menjadi dua jenis gula sederhana, yakni glukosa dan galaktosa.

Nantinya, kedua gula itu akan diserap ke dalam aliran darah melalui lapisan usus.

Seseorang mungkin memiliki kadar enzim laktase yang rendah, tetapi masih dapat mencerna laktosa.

Namun, sebagian orang lainnya bisa memiliki laktase terlalu rendah yang membuatnya sama sekali tidak toleran terhadap laktosa.

Sementara, gejala dari reaksi intoleransi laktosa ini muncul karena laktosa yang tidak bisa dicerna berinteraksi dengan bakteri di dalam usus besar.

Adapun sejumlah gejala intoleransi laktosa seperti diare, mual, muntah, kram perut, kembung, dan ingin buang angin terus-menerus.

Susu nabati pengganti susu sapi

Meski begitu, seseorang yang menderita alergi susu sapi atau intoleransi laktosa masih bisa mengonsumsi jenis susu lain, yakni nabati.

Diketahui, susu nabati lebih aman untuk dikonsumsi dengan kandungan nutrisi yang tidak kalah banyak dari susu sapi.

Dilansir dari Healthline, berikut susu nabati pengganti susu sapi:

https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/31/140000565/kelompok-orang-yang-tidak-boleh-minum-susu-sapi-siapa-saja-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke