Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Fakta Kasus Mantan Mahasiswa UB, Alami Depresi dan Pernah Mencoba Akhiri Hidup

KOMPAS.com - Mantan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, LD (24), tewas setelah diduga melakukan bunuh diri pada Kamis (14/12/203) pukul 10.30 WIB.

Ia ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa usai nekat melompat dari lantai 12 Gedung Fakultas Ilmu Komputer (FIK) UB.

Kepala Divisi Informasi dan Kehumasan UB Zulfaidah Penata Gama mengonfirmasi bahwa seorang perempuan muda ditemukan tewas di kampus UB.

Namun, Zulfaidah mengaku pihaknya belum mendapatkan banyak informasi mengenai peristiwa tersebut.

"Kami belum bisa memberikan informasi terkait siapa atau bagaimana kronologinya. Karena saat ini sedang didalami atau diselidiki oleh pihak kepolisian," ujar Zulfaidah dikutip dari Antara, Kamis.

Berikut fakta terkait kasus mantan mahasiswa UB:

1. Melompat saat UAS sedang berlangsung

LD nekat mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 12 ketika beberapa mahasiswa tengah mengerjakan ujian akhir semester (UAS).

Ketika LD jatuh, mahasiswa yang tengah mengikuti UAS mendengar suara benda jatuh. Namun, setelah dicek, mereka menemukan sosok perempuan dalam kondisi sudah tewas.

"Bener, tadi di sana posisinya (sambil menunjuk ke lokasi)," ujar salah satu mahasiswa FIK UB yang tidak ingin disebutkan namanya, dikutip dari Kompas.id, Kamis.

"Saat peristiwa terjadi saya belum berangkat. Saya dengar kabar dari mulut ke mulut," tambahnya.

2. Diduga sengaja melompat

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Malang Kompol Danang Yudanto mengatakan, LD yang ditemukan tewas diduga sengaja melompat dari lantai 12 Gedung FIK UB.

Dugaan tersebut didasarkan pada hasil olah tempat kejadian perkara yang dilakukan tim Inafis dan keterangan saksi.

"Sebelum peristiwa terjadi sudah ada niatan dari korban untuk mengakhiri hidup," kata Danang.

Ia menjelaskan, dugaan LD sengaja melompat dari lantai 12 didukung dengan temuan beberapa barang milik korban di lantai 12 Gedung FIK UB.

Polisi juga menemukan luka bekas sayatan pada pergelangan tangan kiri LD yang diduga dilakukan beberapa hari sebelumnya.

3. LD alami depresi

Lebih lanjut, Danang menyampaikan bahwa pihaknya masih merahasiakan identitas LD.

Ia hanya mengatakan, LD terdaftar sebagai mahasiswa di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UB.

Meski begitu, korban sudah mengundurkan diri dari kampus dengan alasan merasa memiliki penyakit yang mengganggu kehidupannya.

Informasi tersebut diperoleh polisi setelah mendengar cerita dari orangtua LD.

"Orangtua korban menyatakan anaknya sudah mengundurkan diri dari Universitas Brawijaya tahun 2019 karena depresi sehingga tidak lagi kuliah di Brawijaya," jelas Danang.

4. Diduga berulang kali mencoba bunuh diri

Sementara itu, Kapolsek Lowokwaru AKP Anton Widodo mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga terkait pengurusan jenazah LD.

Meski begitu, polisi menemukan dugaan bahwa LD berulang kali mencoba mengakhiri hidupnya sebelum melompat dari lantai 12 Gedung FIK UB.

Polisi menduga LD berupaya bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya.

Dugaan tersebut dikemukakan setelah polisi menemukan bekas luka sayatan urat nadi di tangan kiri korban.

"Bekas luka tersebut, diduga dilakukan korban beberapa hari yang lalu," jelas Anton, diktuip dari Kompas.com, Jumat (15/12/2023).

5. Tidak ada yang mengenal LD

Terpisah, Kasubdiv Humas UB, Tri Wahyu Basuki mengatakan, pihaknya masih menunggu informasi terkait identitas asli LD dari kepolisian.

Tri juga belum bisa memastikan apakah korban benar-benar berkuliah di UB atau bukan.

"Kejadian itu ada di UB, tapi terkait apakah ini betul bagian dari mahasiswa UB atau eks UB, kita belum tahu, karena ini perlu pembuktian," katanya," ujar Tri dikutip dari Kompas.com, Jumat.

Lebih lanjut, ia menuturkan, tidak ditemukan identitas apa pun ketika LD ditemukan tewas setelah melompat dari lantai 12 Gedung FIK UB.

Pihak kampus sebenarnya sudah memanggil beberapa mahasiswa terkait peristiwa tersebut, namun tidak ada yang mengenal LD.

Tak hanya itu, beberapa mahasiswa yang dianggap teman seangkatan LD juga tidak ada yang mengenal korban.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

(Sumber: Kompas.com/Nugraha Perdana | Editor: Pythag Kurniati, Maya Citra Rosa).

https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/16/180000465/5-fakta-kasus-mantan-mahasiswa-ub-alami-depresi-dan-pernah-mencoba-akhiri

Terkini Lainnya

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke