Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ayah Pencandu Narkoba Aniaya Anaknya yang Jadi Tulang Punggung Keluarga hingga Tewas

KOMPAS.com - Seorang anak berinisial K (11) tewas usai dibanting ayahnya, Usmanto (43), di sebuah gang Jalan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (13/12/2023).

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (14/12/2023), Kapolsek Penjaringan Kompol M Probandono Boby Danuardi mengatakan, berdasarkan rekaman CCTV, pelaku menendang anaknya hingga jatuh tersungkur.

Pelaku kemudian mengangkat dan membanting anak kandungnya itu. Setelah itu, Usmanto menggendong anaknya dan membawanya pulang.

Nahas, setibanya di rumah, keluar darah dari hidung dan mulut korban. Tak lama setelah itu, korban meninggal dunia. 

Kronologi kejadian

Dikutip dari Kompas.com, Kamis, kejadian bermula ketika korban melindas kaki anak tetangganya saat bermain sepeda.

Orangtua anak tetangga itu kemudian menghampiri Usmanto yang baru saja bangun dari tidurnya dan memberi tahu kejadian tersebut. 

Halimah (42) istri Usmanto mengatakan, tetangganya juga memperingatkan agar korban lebih berhati-hati saat mengendarai sepeda. 

Keributan tersebut diduga membuat Usmanto kesal lalu menghampiri anaknya. Dia kemudian menendang bokong K hingga tersungkur, mengangkatnya, lalu membanting korban.

Tindakan pelaku tersebut disaksikan oleh sejumlah tetangga yang berteriak histeris.

“Dia (Usmanto sebelumnya) istirahat, lagi tidur, keberisikan gara-gara orangtua tetangga ngomel-ngomel. Keadaan perut kosong karena di rumah enggak ada apa-apa, jadinya dia kesal, langsung anaknya dibanting,” ungkap Halimah. 

Halimah juga mengatakan, suaminya itu membanting anak mereka sebanyak dua kali.

Lalu ketika korban dibawa ke rumah, kondisinya sudah berdarah dan keluar busa dari mulutnya. Tetangga yang menyaksikan kejadian tersebut menyarankan korban harus segera dibawa ke rumah sakit. 

Nahas, korban meninggal dunia saat akan dibawa ke rumah sakit terdekat.

Kata polisi soal Usmanto: temperamen, pencandu narkoba

Usmanto, pelaku penganiayaan anaknya hingga tewas tersebut dikenal sebagai seseorang yang temperamental. 

Halimah mengaku pernah dipukul oleh suaminya beberapa tahun silam. Namun, dia tidak menyangka bahwa suaminya akan setega itu kepada anaknya.

"Kalau memukul, ya dia pernah pukul ini (wajah) saya, tonjok gitu, sebelum kejadian kayak gini,” ungkapnya. 

Sementara menurut keterangan polisi, selain Usmanto memiliki sikap tempramen, dia juga merupakan pencandu narkoba.

"Bapaknya ini memang temperamen karena pencandu narkoba," ujar Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Penjaringan Komisaris M Probandono Boby Danuardi. 

Korban K yang tewas dianiaya ayahnya merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Bocah 11 tahun yang putus sekolah itu juga seorang penyandang disabilitas.

Istri Ketua RT 22 RW 17 Kelurahan Penjaringan, Haria (39) menyebutkan, korban harus putus sekolah karena keterbatasannya itu. Sebelumnya, korban bersekolah di salah satu sekolah dasar (SD).

“Karena kan disabilitas, ngomongnya kurang jelas. Keluar (dari sekolah). Nah, dioper ke sekolah luar biasa (SLB). Cuma, karena kejauhan, faktor yang antar enggak ada, enggak selesai,” ungkap Haria.

Meskipun memiliki keterbatasan, K dinilai sangat aktif dan mudah bergaul dengan warga setempat.

Di sisi lain korban juga berinisiatif mencari uang untuk membantu ibunya.

"Jadi, dia ini kayak ‘tulang punggung keluarga’. Maksudnya, dia mau bekerja untuk membantu keluarganya,” ujar Haria.

Menurut Haria, K selalu membawa pulang makanan dan uang yang diberikan warga. Rezeki itu dibagikan kepada ibu dan adiknya yang paling kecil.

"Dia selalu prioritaskan buat ibunya dari uang imbalan yang dia dapatkan,” imbuh Haria.

Korban bercita-cita jadi pemadam kebakaran

Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Penjaringan, Juanda mengatakan, korban hampir setiap hari bermain di Kantor Kelurahan Penjaringan.

Tak hanya bermain, korban juga dinilai sering membantu dan tak segan memberikan minum untuk warga yang sedang berkumpul. 

“Sumpah, dia baik banget sama kita-kita. Saya pun heran. Pernah, kita lagi kumpul, tiba-tiba beli air mineral, banyak banget, terus kasih ke kita. Itu pakai uang dia sendiri,” ungkap Juanda, dikutip dari Kompas.com, Kamis.

Menurut Juanda, korban sempat mengaku bercita-cita dan ingin sekali menjadi petugas Pemadam Kebakaran.

“Dia paling senang nonton damkar di YouTube. Karena dia cita-citanya ingin jadi petugas Damkar,” kata Juanda.

(Sumber: Kompas.com/ Baharudin Al Farisi, Larissa Huda | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Jessi Carina, Irfan Mauliana, Larissa Huda).

https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/15/084500765/ayah-pencandu-narkoba-aniaya-anaknya-yang-jadi-tulang-punggung-keluarga

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke