BMKG menyebut, cuaca ekstrem tersebut dapat berupa hujan lebat, petir yang disertai kilat, dan angin kencang.
Kondisi cuaca ekstrem ini disebabkan adanya sirkulasi siklonik yang terdeteksi di Laut Cina Selatan dan Laut Flores yang membentuk daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin (konvergensi).
Konvergensi tersebut kemudian memanjang di Laut Cina Selatan, dari Selat Karimata hingga Laut Natuna, dari Sulawesi Tenggara hingga Laut Maluku, serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di Laut Sulawesi, Laut Sulu, dan Laut Halmahera.
Selain itu, daerah konvergensi lainnya yang juga turun memanjang yakni Selat Karimata hingga Sumatera Utara, dari Sumatera Utara hingga Riau, dari Kalimantan Tengah hingga Selat Makassar, dari Laut Sulu hingga Laut Sulawesi, dari Laut Seram hingga Laut banda, dan dari Papua hingga Laut Aru.
"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut," tulis BMKG dalam laman resminya.
Berikut sejumlah wilayah di Indonesia yang berpotensi alami cuaca ekstrem berupa hujan lebat, petir, dan angin kencang.
Wilayah yang berpotensi alami hujan lebat, petir, dan angin kencang
Berdasarkan data peringatan dini cuaca ekstrem yang diperbarui BMKG per Kamis (7/12/2023), berikut wilayah yang berpotensi alami hujan lebat, petir, dan angin kencang:
8 Desember 2023
1. Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:
2. Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:
3. Wilayah yang berpotensi angin kencang:
9 Desember 2023
1. Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:
2. Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:
3. Wilayah yang berpotensi angin kencang:
https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/08/090000165/bmkg-ungkap-wilayah-yang-berpotensi-cuaca-ekstrem-pada-8-9-desember-2023