KOMPAS.com - Kasus wabah pneumonia misterius yang menyerang anak-anak terjadi di China dalam beberapa hari terakhir.
Selain itu, munculnya kasus wabah pneumonia misterius pada anak-anak juga dilaporkan di Belanda.
Terkait kondisi tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengenalian Penyakit mengeluarkan surat edaran kewaspadaan terkait wabah pneumonia misterius yang merebak di China.
Peringatan kewaspadaan tersebut tertuang dalam SE Nomor: PM.03.01/C/4632/2023 tentang Kewaspadaan terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia.
Surat ini ditujukan kepada kepala dinas kesehatan provinsi, kepala dinas kesehatan kabupaten/kota, direktur/kepala rumah sakit, kepala kantor kesehatan pelabuhan dan kepala puskesmas di Indonesia.
Pemantauan kasus pneumonia
Dalam surat tersebut, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu menyebutkan, penerbitan edaran ini bertujuan mengantisipasi penyebaran pneumonia di Indonesia.
Pihaknya meminta Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) melakukan pemantauan perkembangan kasus serta pemantauan negara terjangkit di tingkat global.
Selain itu, KKP juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dini dengan melakukan pemantauan kasus yang dicurigai pneumonia.
Selengkapnya, berikut ini permintaan Kemenkes terhadap KKP:
Memantau tren kasus pneumonia
Sementara itu, Kemenkes juga meminta kepada Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kota untuk melakukan beberapa hal yakni:
Lebih lanjut, edaran ini juga ditujukan untuk puskesmas dan rumah sakit untuk melakukan penguatan penyelenggaraan surveilans pneumonia.
Selain itu meminta fasilitas kesehatan tersebut meningkatkan pencatatan dan pelaporan ISPA.
Kemenkes juga meminta agar memperkuat upaya pencegahan maupun pengendalian infeksi di fasyankes.
Tentang pneumonia misterius
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan adanya sinyal undiagnosed pneumonia pada anak di China yang dipublikasikan di ProMed pada tanggal 22 November 2023.
Belum diketahui secara pasti penyebab penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini. Namun, berdasarkan laporan epidemiologi, terjadi peningkatan kasus akibat Mycoplasma pneumoniae sebesar 40 persen.
Mycoplasma merupakan penyakit penyebab umum infeksi pernapasan sebelum Covid-19.
Peningkatan kasus rawat jalan dan rawat inap pada anak akibat Mycoplasma pneumoniae terjadi sejak Mei 2023.
Sementara itu kasus akibat Respiratory syncytial virus (RSV), Adenovirus, dan influenza terjadi sejak Oktober 2023, namun saat ini sudah terjadi penurunan.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/30/073000165/cegah-pneumonia-misterius-dari-china-ini-peringatan-waspada-kemenkes