Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Studi Terbaru Ungkap Dinosaurus Mungkin Masih Hidup di Planet Lain

KOMPAS.com - Dinosaurus, kelompok reptil purba yang telah punah lebih dari 65 juta tahun lalu, mungkin masih eksis di planet lain.

Sebuah studi baru berpendapat, planet-planet yang jauh dari Bumi mungkin menyimpan spesies menyerupai dinosaurus.

Bahkan, studi dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society itu menyatakan, manusia saat ini kemungkinan memiliki kemampuan untuk menemukan reptil tersebut.

"Sidik jari cahaya Bumi modern telah menjadi acuan kita untuk mengidentifikasi planet yang berpotensi layak huni," ungkap penulis studi dan astronom Austria, Lisa Kaltenegger, dikutip dari New York Post, Sabtu (18/11/2023).

Sidik jari yang terdiri dari molekul organik ini bertujuan untuk memahami dan mengelompokkan planet di bintang lain.

Namun, dia melanjutkan, ada saatnya sidik jari tersebut menjadi lebih jelas dan lebih baik dalam menunjukkan tanda-tanda kehidupan di planet lain.

Dinosaurus mungkin masih ada di planet lain

Menurut penelitian, para peneliti dapat mendeteksi kehidupan di planet lain dengan mencari senyawa yang saat ini tak lagi ada di Bumi, tetapi pernah ada pada zaman dinosaurus.

Nantinya, senyawa tersebut akan mengarahkan manusia pada penemuan makhluk purba, seperti dinosaurus.

Dilansir dari Daily Star, Senin (20/11/2023), Bumi sebagai satu-satunya planet layak huni yang dikenal manusia telah mengalami beberapa evolusi.

Komposisi atmosfer alias lapisan udara Bumi pun berubah secara signifikan sepanjang sejarah, mulai dari kadar oksigen di bawah 10 persen hingga di atas 35 persen.

Pada zaman dinosaurus, puluhan juta tahun lalu, Bumi tercatat memiliki tingkat oksigen jauh lebih tinggi, yakni sekitar 30 persen.

Persentase oksigen di atmosfer Bumi itu memungkinkan makhluk kompleks seperti reptil berukuran raksasa untuk tumbuh dan hidup.

Adapun saat ini, persentase oksigen yang memenuhi atmosfer Bumi mencapai angka 21 persen.

Persentase atau tingkat oksigen lebih tinggi itulah yang menurut peneliti dapat menjadi petunjuk jenis kehidupan di planet lain.

"Mudah-mudahan kita akan menemukan beberapa planet yang memiliki lebih banyak oksigen daripada Bumi saat ini," ujar Kaltenegger.

"Karena hal itu akan membuat pencarian kehidupan sedikit lebih mudah, dan siapa tahu, mungkin ada dinosaurus lain yang menunggu untuk ditemukan," sambungnya.

Penulis utama studi dan ilmuwan Cornell University, New York, Amerika Serikat, Rebecca Payne menyampaikan, salah satu petunjuk yang dapat dicari para peneliti adalah sebuah planet yang mungkin berada dalam tahap fanerozoikum.

Sebagai informasi, fanerozoikum adalah suatu eon atau skala waktu geologi dengan kehidupan hewan atau makhluk yang sangat banyak.

Zaman ini telah dimulai sekitar 545 juta tahun lalu, saat hewan bercangkang keras pertama kali muncul dan masih ada hingga saat ini.

Menurut Payne, masa fanerozoikum memungkinkan sebuah planet menjadi rumah bagi berbagai bentuk kehidupan yang besar dan kompleks, termasuk dinosaurus.

"Fanerozoikum hanyalah 12 persen atau lebih sejarah Bumi terbaru, namun mencakup hampir seluruh masa di mana kehidupan lebih kompleks daripada mikroba dan spons," papar Payne.

Kondisi tersebut, menurutnya, memberi manusia harapan bahwa akan lebih mudah untuk menemukan tanda-tanda kehidupan yang besar dan kompleks di tempat lain.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/21/180000465/studi-terbaru-ungkap-dinosaurus-mungkin-masih-hidup-di-planet-lain

Terkini Lainnya

Buntut Film Dokumenter “Burning Sun”, Stasiun TV Korsel KBS Ancam Tuntut BBC

Buntut Film Dokumenter “Burning Sun”, Stasiun TV Korsel KBS Ancam Tuntut BBC

Tren
8 Perawatan Gigi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024, Termasuk Scaling

8 Perawatan Gigi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024, Termasuk Scaling

Tren
Gagal Tes BUMN karena Tidak Memenuhi Syarat atau Terindikasi Curang, Apa Penyebabnya?

Gagal Tes BUMN karena Tidak Memenuhi Syarat atau Terindikasi Curang, Apa Penyebabnya?

Tren
Berada di Tingkat yang Sama, Apa Perbedaan Kabupaten dan Kota?

Berada di Tingkat yang Sama, Apa Perbedaan Kabupaten dan Kota?

Tren
Biaya Kuliah UGM Jalur Mandiri 2024/2025, Ada IPI atau Uang Pangkal

Biaya Kuliah UGM Jalur Mandiri 2024/2025, Ada IPI atau Uang Pangkal

Tren
Irlandia, Spanyol, dan Norwegia Akui Negara Palestina, Israel Marah dan Tarik Duta Besar

Irlandia, Spanyol, dan Norwegia Akui Negara Palestina, Israel Marah dan Tarik Duta Besar

Tren
Ramai soal Salah Paham Beli Bensin di SPBU karena Sebut Nilai Oktan, Ini Kata Pertamina

Ramai soal Salah Paham Beli Bensin di SPBU karena Sebut Nilai Oktan, Ini Kata Pertamina

Tren
Penjelasan UGM soal UKT Ujian Mandiri UGM 2024 Ada Biaya Uang Pangkal

Penjelasan UGM soal UKT Ujian Mandiri UGM 2024 Ada Biaya Uang Pangkal

Tren
Festival Lampion Waisak di Candi Borobudur Malam Ini, Pukul Berapa?

Festival Lampion Waisak di Candi Borobudur Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Thrifting demi Flexing? Psikografi dan Sisi Lain Penggemar Barang Bekas

Thrifting demi Flexing? Psikografi dan Sisi Lain Penggemar Barang Bekas

Tren
3 Cara Menampilkan Tayangan YouTube dari Ponsel ke Smart TV

3 Cara Menampilkan Tayangan YouTube dari Ponsel ke Smart TV

Tren
45 Ucapan Selamat Hari Raya Waisak 2024 dalam Bahasa Inggris dan Artinya

45 Ucapan Selamat Hari Raya Waisak 2024 dalam Bahasa Inggris dan Artinya

Tren
Jarang Disadari, Ini Daftar Ikan Tinggi Natrium yang Patut Diwaspadai Penderita Hipertensi

Jarang Disadari, Ini Daftar Ikan Tinggi Natrium yang Patut Diwaspadai Penderita Hipertensi

Tren
Arti dan Jawaban Ucapan Waisak 'Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta'

Arti dan Jawaban Ucapan Waisak "Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta"

Tren
Ucapan Selamat Waisak 2024 untuk Teman, Keluarga, dan Rekan Kerja

Ucapan Selamat Waisak 2024 untuk Teman, Keluarga, dan Rekan Kerja

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke