Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Semiotika Film "Budi Pekerti", Arti Warna Kuning dan Simbol Ring Light

KOMPAS.com - Film Budi Pekerti meraih 312.216 penonton di hari ke-8 penayangan pada Jumat (10/11/2023).

Film yang tayang perdana di Toronto International Film Festival (TIFF) itu berhasil memukau para penonton.

Alur cerita yang sarat makna, akting para pemeran yang profesional, serta sinematografi yang mumpuni, mampu mengoyak hati penikmat film.

Film itu bahkan mendapat antusiasme positif dari penonton di Toronto.

"Mereka merasa terharu dan tersentuh karena kisah Bu Prani di film itu dekat atau mirip dengan salah satu orang yang mereka kenal, semisal teman atau ibu," ujar Sutradara film Budi Pekerti, Wregas Bhanuteja, dikutip dari Antara.

Bu Prani merupakan tokoh utama di film Budi Pekerti yang diperankan oleh Sha Ine Febriyanti.

Semiotika film Budi Pekerti

Wregas tak hanya menyuguhkan cerita yang relate dengan apa yang terjadi di tengah keramaian media sosial saat ini.

Dia juga menyelipkan simbol-simbol di dalam filmnya itu. Mulai dari penggunaan warna kuning yang menyolok di sejumlah atribut yang digunakan hingga benda-benda lainnya.

Berikut simbol-simbol di film Budi Pekerti dan artinya:

1. Warna kuning

Saat menonton Budi Pekerti, Anda akan melihat satu warna yang mencolok mata, yaitu kuning.

Mulai dari seragam Ibu Prani yang berprofesi sebagai guru, masker yang digunakan para pemain, seragam lompat tali, otoped, dan juga helm.

Wregas ternyata tidak asal memilih warna kuning itu. Dalam Gala Premiere film Budi Pekerti (30/11/2023), Wregas mengatakan bahwa warna itu sudah terngiang-ngiang di kepalanya saat menulis skenario film tersebut.

"Saya ingat dulu salah satunya buku pelajaran PMP, Pendidikan Moral Pancasila, itu warnanya kuning dan biru," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, buku Pendidikan Moral Pancasila untuk siswa SD yang diterbitkan pada 1990 memiliki warna kuning dan biru di bagian sampulnya.

Selain itu, Wregas juga menggunakan warna kuning pada masker duckbill sebagai bentuk metafora paruh burung.

"Saya mengibaratkan keluarga ini burung yang berada di tengah kawanan burung lain, mencoba bersuara, tapi malah di-bully sama burung lain," kata Wregas.

Burung dipilih karena menggambarkan manusia yang suka berkicau di media sosial.

2. Unggas

Selain menggunakan masker kuning sebagai metafora paruh burung, Wregas juga beberapa kali menggambarkan unggas itu sendiri.

Pada adegan tertentu, tokoh Bu Prani, Pak Didit, Tita, dan Muklas memperagakan perilaku seperti unggas.

"Empat pose unggas ini untuk memperkuat konsep si burung yang suka berkicau tadi," ucap Wregas.

3. Air mata kiri Prilly

Aktris Prilly Latuconsina didapuk menjadi Tita, anak perempuan Ibu Prani.

Di salah satu adegan, Wregas meminta Prilly untuk menitikkan air mata melalui mata kirinya saja.

Diberitakan Kompas.com (31/10/2023), menurut alegori Yunani, air mata yang keluar dari mata sebelah kiri bermakna kepedihan dan rasa sakit yang mendalam.

4. Ring light

Ring light menjadi benda yang kerap muncul di adegan film Budi Pekerti.

Ring light itu beberapa kali digunakan untuk membuat video baik oleh Ibu Prani, Tita, dan Muklas.

Namun, di akhir film, ring light itu justru ditinggalkan oleh keluarga tersebut saat memutuskan pindah rumah.

Sutradara film Penyalin Cahaya itu dengan sengaja menempatkan ring light sebagai sosok hantu di film Budi Pekerti.

"Ring light itu menawarkan suatu kesempurnaan. Karena semua orang di depan sosial media ingin perfect,” kata Wregas, masih dari sumber yang sama.

Menurutnya, ring light selalu menghantui para warganet yang selalu ingin tampil sempurna di media sosial.

Maka, ketika keluarga Ibu Prani memutuskan untuk meninggalkan ring light di rumah lamanya, menyimbolkan bahwa mereka bersedia meninggalkan hingar bingar dunia maya dan kesempurnaan fana yang ditawarkan benda tersebut.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/10/140000865/semiotika-film-budi-pekerti-arti-warna-kuning-dan-simbol-ring-light

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke