Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Kucing Suka Bermain dengan Mangsa Hasil Buruannya

KOMPAS.com - Jika Anda memiliki kucing peliharaan, Anda mungkin pernah melihat mereka mengejar hewan kecil di rumah, seperti tikus atau cicak.

Setelah mereka mendapatkannya, mereka tidak langsung memakannya, melainkan bermain dengan mangsanya tersebut hingga mangsanya mati.

Bahkan hasil buruan yang didapat di luar rumah, seperti burung atau kadal, tidak akan dimakan, melainkan membawanya ke rumah.

Lantas, mengapa kucing mengejar dan hanya bermain dengan mangsanya?

Alasan kucing bermain dengan mangsanya

Secara umum, mengapa kucing bermain dengan mangsanya adalah karena naluri liarnya. Untuk itu, Anda perlu mengetahui sejarah domestikasi kucing.

Dilansir dari laman Live Science, kucing liar pertama yang menuju domestikasi diketahui terjadi sekitar 8.000 tahun yang lalu di Mesir dan wilayah sekitarnya.

Kucing-kucing tersebut adalah anggota spesies Felis silvestris lybica, yang dikenal sebagai kucing liar Afrika. Mereka tertarik ke kota karena tikus yang mereka buru untuk dimakan.

Manusia kemudian memelihara kucing-kucing ini karena dianggap dapat mengendalikan populasi hewan pengerat yang menyebarkan penyakit dan memakan biji-bijian.

Namun meskipun manusia dan kucing telah hidup berdampingan selama ribuan tahun, domestikasi kucing yang sebenarnya hanya dapat ditelusuri sekitar 200 tahun yang lalu.

Dalam konteks ini, domestikasi yang “sejati” berarti dibiakkan secara selektif dan sengaja oleh manusia, bukan sekadar hidup bersama.

Dan karena mereka baru saja dijinakkan, kucing masih mempertahankan banyak naluri liar yang diturunkan dari nenek moyangnya, yakni berburu mangsa kecil sepanjang hari.

Sisa evolusi tersebut yang mendorong kucing untuk menangkap mangsa meskipun ia tidak sedang lapar.

Terlebih lagi, naluri bermain kucing seperti memukul, menerkam, dan menyapu dengan cakarnya berasal juga berasal dari perilaku berburu.

Kucing liar sering bermain dengan mangsa untuk membuatnya lelah sebelum memakannya, sehingga mengurangi risiko cedera pada kucing.

Berkat naluri ini, bahkan ras kucing domestik modern pun melakukannya, dan dapat bertahan hidup dengan relatif mudah di alam liar.

Pernahkan Anda mendapati kucing peliharaan membawa hewan buruannya ke depan pintu rumah atau menaruhnya di kaki Anda?

Dilansir dari laman Cats.com, kebiasaan kucing untuk membawa pulang mangsanya adalah karena mereka termasuk hewan teritorial.

Wilayah kucing cenderung terbagi menjadi “zona aman”, yakni tempat mereka beristirahat dan makan, dan wilayah sekitar yang lebih luas untuk tempat mereka berpatroli dan berburu.

Banyak kucing akan berburu di wilayah luar atau sekitar rumah, tetapi kemudian memilih untuk kembali ke sarang atau rumah untuk makan.

Kucing adalah pemburu yang menyendiri, bukan secara berkelompok, tetapi mereka adalah pemakan yang sosial. Mereka akan kembali ke koloni atau kelompok untuk makan.

Merupakan perilaku umum di dunia kucing untuk membawa makanan kembali ke kelompok sosialnya untuk dibagikan.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/25/134500065/alasan-kucing-suka-bermain-dengan-mangsa-hasil-buruannya

Terkini Lainnya

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Tren
7 Makanan Obat Alami Asam Urat dan Makanan yang Harus Dihindari

7 Makanan Obat Alami Asam Urat dan Makanan yang Harus Dihindari

Tren
Skandal Burning Sun, Sisi Gelap di Balik Gemerlap Kpop

Skandal Burning Sun, Sisi Gelap di Balik Gemerlap Kpop

Tren
10 Kecelakaan Pesawat Tragis yang Renggut Nyawa Pemimpin Negara

10 Kecelakaan Pesawat Tragis yang Renggut Nyawa Pemimpin Negara

Tren
Kata Media Asing soal Elon Musk Datang ke Indonesia

Kata Media Asing soal Elon Musk Datang ke Indonesia

Tren
Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi, Meninggal Kecelakaan Helikopter

Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi, Meninggal Kecelakaan Helikopter

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke