Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kronologi Orang Masuk ke Jalur Kereta Cepat Whoosh di Padalarang, Diduga Alami Gangguan Jiwa

KOMPAS.com - Video yang menampilkan aksi seorang warga naik ke jalur Kereta Cepat Whoosh di Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat viral di media sosial, baik Instagram maupun X, dulunya Twitter.

Salah satu pengunggah video berdurasi pendek itu adalah @jalu*** pada Senin (24/10/2023).

Dalam unggahan tersebut, pelaku disebut masuk ke jalur kereta cepat untuk mencuri kabel.

"Insiden orang masuk jalur Whoosh di Padalarang ternyata maling kabel," tulisnya.

Untuk diketahui, Padalarang merupakan jalur yang dilalui Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan rute Halim-Padalarang PP dan Halim-Tegalluar PP.

Hingga Selasa (24/10/2023) pagi, video viral itu telah dikomentari 328 akun dan disukai 3.093 pengguna Instagram.

Kronologi kejadian

Saat dikonfirmasi, Manager Corporate Communication KCIC, Emir Monti membenarkan adanya kejadian tersebut. Insiden itu terjadi pada Senin (23/10/2023).

Kronologi bermula ketika Kereta Cepat Whoosh nomor G1125 rute Halim-Tegalluar sempat berhenti sekitar pukul 10.45 di KM 105.

"Masinis menerima laporan adanya orang tidak dikenal yang memanjat dinding penghalau kebisingan di KM 103, Desa Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat," kata Emir kepada Kompas.com, Senin (24/10/2023).

Setelah dilakukan pengecekan, pihaknya menemukan adanya seorang oknum yang berdiri di jalur Whoosh.

Pihak KCIC kemudian berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Sektor Padalarang.

"Oknum tersebut berhasil dievakuasi guna mengamankan yang bersangkutan dan perjalanan kereta. Setelah dinyatakan aman, Kereta Cepat Whoosh kembali dijalankan pada 10.49 menuju Tegalluar," terang dia.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannnya dan mendapatkan keterangan lebih lanjut, oknum tersebut sudah diserahkan KCIC ke pihak kepolisian.

Akibat aksi tersebut, dua keberangkatan Kereta Cepat Whoosh pada Senin (23/10/2023) untuk jadwal keberangkatan pukul 13.00 WIB dari Stasiun Halim dan Tegalluar sempat tertahan sekitar 20 menit.

Saat diperiksa oleh pihak kepolisian, pelaku diduga memiliki gangguan kejiwaan dan diduga berupaya melakukan percobaan bunuh diri.

Kapolsek Padalarang Kompol Darwan yang turun langsung menemui pelaku berhasil menggagalkan aksi bunuh diri itu.

Dia mengatakan, pria itu memanjat dinding penghalau kebisiangan di KM 103 lintasan rel kereta cepat dan siap melompat.

"Setibanya di lokasi, langsung saya datangi. Tadi saya ke atas, di atas saya bujuk. Saya ingatkan kemudian saya tanya masalahnya apa, apa kebutuhannya, sok ngomong sama Kapolsek nanti dibantu," kata Darwan, dikutip dari Kompas.com, Senin.

Pria yang belum dikenali identitasnya tersebut akhirnya bersedia untuk menyingkir dari lintasan kereta yang memiliki tinggi kurang lebih 40 meter setelah dibujuk beberapa kali.

Darwan menduga, tindakan percobaan bunuh diri itu didasari oleh gangguan mental yang dialami pria tersebut.

Dugaan itu muncul ketika dirinya kesulitan berkomunikasi saat membujuk pria tersebut. Selama hampir 1 jam dia berkomunikasi dengan pria itu.

"Dia stres sepertinya. Posisinya sudah berada mau loncat, kemudian saat diajak ngobrol dia lama responsnya. Jawabnya cuma 'saya mau lompat aja', begitu," terang dia.

Kendati demikian, terkait dengan dugaan pria tersebut hendak mencuri kabel di lintasan rel kereta cepat Whoosh di Padalarang, Darwan belum merespons.

Upaya konfirmasi melalui pesan singkat juga belum mendapatkan balasan hingga Selasa (24/10/2023) sore.

Atas kejadian tersebut, General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menyampaikan permohonan maaf.

"KCIC memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan akan melakukan evaluasi untuk meningkatkan pengamanan jalur serta melakukan sosialisasi ke masyarakat dan berkordinasi dengan kewilayahan setempat untuk mencegah hal serupa kembali terulang," tuturnya, dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com, Selasa.

Sebagai upaya pengamanan jalur, pihaknya telah memasang pagar pembatas dengan kawat berduri di sepanjang jalur kereta cepat untuk mencegah benda asing atau oknum memasuki area jalur kereta.

"KCIC juga sudah memasang berbagai sensor dan CCTV untuk memantau kondisi jalur kereta cepat," ucap Eva.

Seluruh petugas secara berkala akan melakukan patroli lapangan melalui kolaborasi bersama TNI Polri untuk pengamanan dan sosialisasi ke masyarakat yang dilakukan secara rutin.

Sistem pengamanan berlapis juga diterapkan di sarana Kereta Cepat Whoosh yang sudah dilengkapi dengan dua emergency brake.

Pertama, Emergency Brake EB yang bekerja berdasarkan perintah driver controller, fasilitas emergency brake penumpang dan kontrol kewaspadaan masinis.

Emergency brake kedua disebut Emergency Brake UB yang akan aktif berdasarkan fungsi Automatic Train Protection (ATP), pendeteksi jarak antar kereta dengan benda asing dan pada saat power kereta dalam kondisi off/tidak bekerja.

Dengan dua sistem emergency brake ini, kereta Whoosh menawarkan tingkat keamanan yang lebih untuk melindungi perjalanan kereta pada saat terjadi kondisi yang dianggap membahayakan termasuk jika terdapat kesalahan sistem maupun human error.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/24/141635465/kronologi-orang-masuk-ke-jalur-kereta-cepat-whoosh-di-padalarang-diduga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke