Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Tessa Hansen-Smith yang Alergi Air: Tetes Hujan, Minuman, dan Air Mata Membuatnya Tersiksa

Namun demikian, ada satu kasus alergi yang tergolong unik dan langka, yaitu kasus wanita asal California, Amerika Serikat (AS) yang memiliki alergi terhadap air.

Di mana, kondisi ini merupakan sebuah penyakit langka yang hanya menyerang beberapa orang saja di seluruh dunia.

Dilansir dari India Times, Kamis (12/10/2023), wanita ini bernama Tessa Hansen-Smith (25), yang baru-baru ini mengungkapkan perjuangan sehari-hari dengan kondisi langka yang menyebabkan dia mengalami gatal-gatal ketika bersentuhan dengan air.

Lantas, bagaimana kisahnya dalam bertahan tanpa air?

Salah satu alergi langka di dunia

Tessa menderita salah satu alergi paling langka di dunia, yaitu urtikaria aquagenik. Kondisi ini diyakini hanya terjadi pada 100-250 orang di seluruh dunia.

Menurut Allergy Asthma Network, kasus alergi yang dialami Tessa ini pertama kali tercatat pada 1964. 

Dikatakan, urtikaria aquagenik paling sering menyerang wanita. Saat kambuh, kondisi ini bisa bertahan 30 menit hingga 2 jam sebelum akhirnya gejala mereda dan hilang.

Alergi air menyebabkan penderitanya merasakan gatal-gatal dan kemerahan setiap kali mereka bersentuhan dengan air.

Hujan, salju, air tawar, lautan, keringat, dan air mata, semuanya dapat menyebabkan gatal-gatal pada siapa pun yang memiliki kondisi ini.

Kisah Tessa menjalani kehidupannya tanpa air

Kisah Tessa yang hidup dengan alergi yang tidak biasa ini dimulai ketika ia berusia delapan tahun, menurut India Times, Kamis (12/10/2023).

Saat itu, ia menyadari adanya ruam-ruam yang muncul di lengannya. Selain itu, terdapat juga beberapa luka di kulit kepalanya yang ia dokumentasikan di media sosial.

Awalnya, dokter menduga bahwa sabun dan sampo yang digunakan Tessa adalah penyebabnya, namun masalahnya ternyata terus berlanjut.

Ibunya, Dr Karen Hansen-Smith, seorang dokter perawatan keluarga, menghubungkan sejumlah gejala tersebut setelah dua tahun pengujian intensif oleh beberapa dokter dan menemukan bahwa putrinya memiliki alergi air.

Selain itu, Tessa juga mendapati bahwa daftar pemicu dan reaksinya semakin panjang seiring bertambahnya usia. Dia mulai mengalami mata gatal, luka di lidah, dan gatal-gatal di mulut.

Minuman dengan kandungan air yang tinggi menyebabkan rasa terbakar. Sehingga, susu adalah minuman alternatif yang paling dapat ditoleransi karena kandungan lemak dan proteinnya menyeimbangkan kandungan air.

Jika ia tidak minum susu dalam waktu yang lama, ia menjadi sangat haus sehingga ia merasa terdorong untuk minum air meskipun ia merasa sangat kesakitan hingga pingsan.

Tessa hanya boleh makan makanan kering dengan sedikit air, seperti granola bar, biskuit, roti, selai kacang, kentang, kacang-kacangan, dan sup berbahan dasar susu.

Bagaimana Tessa menghadapi kondisi ini?

Dilansir dari Healthline, tidak ada obat untuk urtikaria Aquagenic, tetapi ada beberapa pilihan pengobatan yang dapat membantu meringankan gejalanya.

Untuk meredakan gatal, bengkak, dan iritasi dalam jangka pendek, pasien mungkin perlu mengonsumsi antihistamin, yaitu obat yang digunakan untuk mengatasi gejala mirip alergi.

Karen Hansen-Smith, ibu Tessa, adalah seorang dokter yang telah melihat banyak penyakit yang tidak biasa. Tetapi melihat kondisi putrinya, ia mengaku tetap mengalami masa yang sulit.

Meski begitu, ia tetap berusaha mengalirkan energi positif.

Ia kemudian membagikan kisahnya dengan para pengikut di media sosial dan berbicara dengan begitu banyak orang dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda.

"Ini memberikan saya banyak kegembiraan dan membuat saya memiliki tujuan dengan kondisi ini," kata Karen.

Selain itu, Hansen-Smith juga membuat situs web GoFundMe awal tahun ini untuk meningkatkan kesadaran dan dana untuk biaya pengobatannya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/13/151500265/kisah-tessa-hansen-smith-yang-alergi-air--tetes-hujan-minuman-dan-air-mata

Terkini Lainnya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke