KOMPAS.com - Kelompok militan Hamas melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah Israel sejak Sabtu (7/10/2023) pagi.
Serangan yang dilakukan secara tiba-tiba itu membangunkan jutaan warga Israel.
Buntut serangan itu, Israel pun mendeklarasikan perang dan memulai serangannya terhadap Hamas di Gaza.
Serangan ini mengakibatkan 350 warga Israel telah terbunuh dan 1.590 orang terluka.
Sementara 232 warga Palestina dilaporkan meninggal dunia dan 1.700 lainnya luka-luka.
Lantas, bagaimana kondisi warga negara Indonesia (WNI) di Gaza?
Kondisi WNI di Gaza
Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Hartyo Harkomoyo mengatakan, tidak ada laporan WNI menjadi korban dalam perang Hamas vs Israel ini.
"Hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban," kata pria yang akrab disapa Yoyok kepada Kompas.com, Minggu (8/10/2023).
Berdasarkan catatan KBRI, Yoyok menyebut jumlah WNI yang berdomisili di Gaza sebanyak 13 orang.
Ia memastikan, pemerintah akan terus memantau situasi para WNI yang berada di Gaza.
"Pemerintah Indonesia, melalui KBRI Amman, KBRI Cairo dan KBRI Libanon terus memantau situasi terakhir WNI dan berkoordinasi dengan simpul-simpul WNI di Gaza," ujarnya.
Terpisah, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, Indonesia menyatakan keprihatinannya atas eskalasi konflik Israel-Palestina ini.
Karenanya, Indonesia mendesak agar tindakan kekerasan dihentikan untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia.
"Akar konflik tersebut, yaitu pendudukan wilayah Palestina oleh Israel harus diselesaikan, sesuai parameter yang sudah disepakati PBB," kata Iqbal, Minggu.
Pada Sabtu malam, Israel mengeklaim telah menyerang 426 sasaran di Gaza dan meratakan bangunan tempat tinggal dalam ledakan besar, dikutip dari Guardian.
Itu termasuk menara 14 lantai yang menampung puluhan apartemen serta kantor Hamas di pusat Kota Gaza.
Sementara pasukan Hamas telah menembakkan lebih banyak roket dari Gaza sebelum fajar hari Minggu (8/10/2023).
Roket itu menghantam sebuah rumah sakit di kota pesisir Israel, Ashkelon, kata pejabat senior rumah sakit Tal Bergman.
Situasi semakin memanas setelah kelompok Hizbullah telah menembakkan roket dan altileri ke wilayah israel utara.
Serangan Hizbullah ini disebut sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.
Pasukan Israel membalas dengan serangan artileri ke Lebanon dan serangan pesawat tak berawak terhadap pos Hizbullah di dekat perbatasan.
Dalam sebuah pernyataannya, Hizbullah mengatakan bahwa serangan roket dan artileri mereka telah menargetkan tiga pos, termasuk situs radar di Peternakan Shebaa.
Wilayah ini merupakan sebidang tanah yang diduduki Israel sejak tahun 1967 dan diklaim oleh Lebanon.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/08/200000065/dampak-perang-israel-vs-hamas-bagaimana-kondisi-wni-di-gaza-