Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Khasiat Makan Buah Kurma untuk Kesehatan Otak

KOMPAS.com - Kurma adalah tumbuhan tropis yang memiliki tekstur kenyal dengan rasa yang manis. Buah ini juga kaya akan nutrisi penting, termasuk serat, antioksidan, serta senyawa tanaman baik.

Dilansir dari laman Healthline, kurma mempunyai profil nutrisi yang sangat baik. Terlebih karena dikeringkan, kandungan kalorinya lebih tinggi dibandingkan kebanyakan buah segar.

Sebagian besar kalori dalam kurma berasal dari karbohidrat. Meski mengandung kalori, kurma juga mengandung beberapa vitamin dan mineral penting dan sejumlah besar serat.

Anda hanya perlu beberapa buah kurma dalam satu waktu untuk mendapatkan manfaat potensialnya.

Dalam porsi 100 gram kurma mengandung 277 kalori, 1,81 gram protein, 75 gram karbohidrat, 6,7 gram serat, 0,15 gram lemak, dan banyak zat gizi mikro.

Kurma juga mudah dikonsumsi, bisa dikonsumsi langsung atau diolah menjadi smoothie, campuran makanan ringan, yogurt, dan sereal.

Berkat kandungan nutrisinya tersebut, kurma memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan, termasuk kesehatan otak.

Kurma terkenal dengan konsentrasi antioksidannya yang tertinggi, jika dibandingkan dengan buah-buahan kering lainnya dalam kategori yang sama.

Antioksidan adalah senyawa yang menghambat proses oksidasi dan dengan demikian menghilangkan radikal bebas berbahaya yang dapat menyebabkan banyak kerusakan pada sel Anda.

Oksidasi bisa sangat berbahaya karena dapat merusak integritas struktural dan genetik sel Anda.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, beberapa penelitian menghubungkan kurma dengan peningkatan fungsi otak, berkat kandungan antioksidannya.

Antioksidan mencegah peradangan di seluruh tubuh, termasuk di otak. Peradangan otak telah dikaitkan dengan perkembangan penyakit seperti penyakit alzheimer, parkinson, dan amyotrophic lateral sclerosis (ALS).

Sebuah studi pada model di laboratorium menyimpulkan bahwa kurma bermanfaat untuk daya ingat dan pembelajaran yang lebih baik, serta perilaku yang berhubungan dengan kecemasan dapat berkurang.

Kurma juga dikaitkan dengan lebih sedikit protein beta amiloid di otak. Yaitu protein yang membentuk plak yang dikaitkan dengan perkembangan alzheimer.

Meski demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk hasil yang lebih menjanjikan.

Salah satu antioksidan yang terkandung dalam buah kurma adalah flavonoid, yang dikenal bermanfaat bagi otak Anda dan bekerja keras untuk mengurangi risiko penyakit degeneratif otak seperti alzheimer.

Dikutip dari laman Pharm Easy, penggunaan kurma secara teratur terbukti bermanfaat dalam mengurangi kadar IL-6 dan membantu mengurangi risiko pengembangan kondisi degeneratif otak.

Peningkatan kehadiran IL-6 (Interleukin 6) dikaitkan dengan perkembangan penyakit neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer.

Sebuah studi in-vivo pada tikus menunjukkan bahwa memasukkan kurma ke dalam makanan menyebabkan penurunan aktivitas protein beta amiloid yang dapat mengurangi produksi plak yang dapat membahayakan otak.

Plak sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian sel yang menyebabkan kondisi parah seperti alzheimer.

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa mengonsumsi kurma mengurangi masalah yang berkaitan dengan gangguan kecemasan dan juga membantu meningkatkan daya ingat dan pembelajaran.

Efek konsumsi kurma secara teratur terhadap kesehatan saraf Anda bermacam-macam. Selain mencegah penyakit degeneratif, mereka juga dapat membantu perbaikan otak Anda secara keseluruhan.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/29/074500465/khasiat-makan-buah-kurma-untuk-kesehatan-otak

Terkini Lainnya

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Tren
7 Makanan Obat Alami Asam Urat dan Makanan yang Harus Dihindari

7 Makanan Obat Alami Asam Urat dan Makanan yang Harus Dihindari

Tren
Skandal Burning Sun, Sisi Gelap di Balik Gemerlap Kpop

Skandal Burning Sun, Sisi Gelap di Balik Gemerlap Kpop

Tren
10 Kecelakaan Pesawat Tragis yang Renggut Nyawa Pemimpin Negara

10 Kecelakaan Pesawat Tragis yang Renggut Nyawa Pemimpin Negara

Tren
Kata Media Asing soal Elon Musk Datang ke Indonesia

Kata Media Asing soal Elon Musk Datang ke Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke