Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Profil Kuncoro Wibowo, Eks Dirut Transjakarta yang Ditahan KPK

KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan mantan Direktur Utama (Dirut) Transjakarta M Kuncoro Wibowo.

Ia ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus dugaan korupsi anggaran distribusi bantuan sosial (bansos) beras Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial (Kemensos) pada 2020.

Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan bahwa Kuncoro ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) KPK.

Penahanan mantan orang nomor satu di Transjakarta tersebut dilakukan untuk kebutuhan proses penyelidikan.

"Tim penyidik menahan tersangka MKW di Rutan KPK untuk masing-masing selama 20 hari pertama, terhitung 18 September 2023 sampai dengan 7 Oktober 2023," ujar Guntur dilansir dari Kompas.com, Senin (18/9/2023).

Keterkaitan Kuncoro Wibowo dengan korupsi bansos

Kuncoro yang ditahan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi bansos beras sempat menjabat sebagai Dirut Transjakarta pada awal 2023.

Ia diangkat untuk menahkodai Transjakarta pada Januari 2023. Namun, memutuskan mengundurkan diri pada 13 Maret 2023 atau sekitar dua bulan setelah ditunjuk.

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (23/8/2023), Kuncoro ditahan dalam kapasitasnya sebagai mantan Dirut PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) Persero 2018-2021.

PT BGR adalah perusahaan BUMN yang sempat ditunjuk oleh Kemensos untuk menyalurkan beras dengan nilai kontrak sebesar Rp 326 miliar pada 2020.

Perusahaan tersebut kemudian memenangkan PT Primalayan Teknologi Persada (PTP) sebagai perusahaan konsultan pendamping.

Namun, KPK mengendus adanya manipulasi data mulai dari dokumen lelang, data mundur kontrak pendampingan konsultan, dan pembuatan konsorsium terkait penyaluran bansos beras.

Kuncoro yang terseret dalam pusaran kasus dugaan korupsi bansos beras tersebut lahir di Tulungagung, 3 Maret 1968.

Ia pernah mengenyam pendidikan di program studi (prodi) S-1 Teknik Elektro Telekomunikasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Dilansir dari laman ITS, Kuncoro pernah menduduki sejumlah posisi sebelum bergabung dengan Transjakarta, baik di perusahaan maupun kementerian.

Ia pernah menjabat sebagai Manager VAS and Switching Design Engineering PT Excelcomindo Pratama pada 1995-2005.

Perjalanan kariernya berlanjut sebagai GM Network Planning and Engineering PT Natrindo Telepon Selular pada 2005-2007.

Kuncoro juga pernah diangkat sebagai Group Head NOC and Field Operations PT Mobile-8 Telecom pada 2007-2009.

Setelah itu, ia bergabung dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai EVP Sistem Informasi hingga 2012.

Jabatan sebagai Direktur SDM, Umum, dan Teknologi Informasi KAI juga pernah disandang pada 2012-2016.

Setelah malang melintang di KAI, Kuncoro ditunjuk sebagai Staf Ahli IT Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada 2017-2018.

Barulah pada 2018, Kuncoro diangkat sebagai Dirut PT BGR yang kini terseret dalam pusaran kasus dugaan korupsi bansos.

Saat menjabat sebagai dirut di perusahaan tersebut, Kuncoro mendapat dua penghargaan, yakni Anugerah BUMN 2019 sebagai CEO Visioner Terbaik kategori Emerging BUMN dan BUMN Emerging dengan Inovasi Teknologi Terbaik Pertama di Jakarta.

BGR yang dulunya dipimpin oleh kuncoro sempat membangun aplikasi Warehouse Integrated Application (WINA).

Aplikasi lain yang dikembangkan adalah Fleet Integrated and Order Monitoring Application (FIONA) untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan.

Selanjutnya, Kuncoro diangkat sebagai dirut setelah mendapat persetujuan dari Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Ia mulai menjabat sebagai Dirut Transjakarta mulai 11 Januari 2023.

“Ya kan beliau (Kuncoro) pengalamannya di transportasi,” ujar Heru, dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/3/2023).

(Sumber: Kompas.com/Syakirun Ni'am, Muhammad Naufal| Editor: Dani Prabowo, Nursita Sari).

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/19/091500865/profil-kuncoro-wibowo-eks-dirut-transjakarta-yang-ditahan-kpk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke