Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Telan Banyak Korban, Mengapa Judi Online Sulit Diberantas?

KOMPAS.com - Judi online kini menjadi persoalan serius di Indonesia.

Tak sedikit aksi kejahatan atau kasus bunuh diri yang dilatarbelakangi oleh kecanduan judi online.

Di Tasikmalaya, Jawa barat misalnya, seorang ibu berinisial ID (49) tewas gantung diri di pohon pada 13 Agustus 2023 karena ulah anaknya yang kecanduan judi online.

Ini diketahui dari kesaksian tetangga yang kerap menjadi tempat curhat korban terkait ulah anaknya.

Sementara itu, seroang office boy (OB) di Bandung, Jawa Barat nekat menggasak uang perusahaan sebesar Rp 150 juta awal tahun ini.

Aksi itu dilakukan karena pelaku terlilit utang akibat judi online.

Meski telah menelan banyak korban, pengguna judi online di Indonesia masih sangat tinggi.

Gencarnya promosi di media sosial

Founder Drone Emprit Ismail Fahmi mengatakan, akses informasi terkait judi online di Indonesia menjadi salah satu alasan persoalan ini tak kunjung teratasi.

Awal bulan ini, Drone Emprit sempat merilis daftar pengguna judi online yang menempatkan Indonesia sebagai pengguna tertinggi di dunia.

Data itu diambil dari media sosial Facebook dalam periode tertentu.

"Artinya apa, pengguna Facebook yang sangat besar itu, mereka hampir setiap saat dimudahkan atau mungkin melihat informasi judi," kata Fahmi kepada Kompas.com, Rabu (13/9/2023).

Menurutnya, banyak akun di Facebook yang hampir setiap saat mengunggah promosi judi online secara bebas.

Akun-akun tersebut bahkan mencapai ribuan dengan pengikut ratusan ribu.

"Unggahan per akun juga laur biasa, engagement juga tinggi. Jadi ini seolah sudah menjadi hal biasa. Itu baru dari Facebook saja, belum Instagram, belum Twitter," ujarnya.

Sayangnya, promosi dan iklan judi online yang begitu bebas di media sosial tidak diimbangi dengan gencarnya penindakan.

Hal ini membuat masyarakat beranggapan bahwa judi online merupakan hal yang legal, seperti game online.

"Kalau memang tidak boleh, seharusnya akun-akun itu ada yang nindak, tapi kan kemauan untuk menindak seolah tidak kelihatan saat ini," jelas dia.

"Ini kemudian menyebabkan pengguna judi online merasa aman, pengelola juga merasa aman, tidak ada tindakan, makanya tak heran Indonesia jadi nomor satu," sambungnya.

Fahmi menuturkan, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika yang memiliki kerja sama dengan media-media sosial di Indonesia semestinya bisa meminta untuk take down akun-akun promosi judi online.

Dengan upaya take down ini, ia menyebut promosi di media sosial akan berkurang, sehingga memberikan sinyal tegas kepada masyarakat.

"Saya kira bisa, di-take down akun-akun itu, lapor kepada Facebook. Kedua, beberapa akun besar dicari admin-nya siapa," kata dia.

Pemerintah tidak tinggal diam

Pemerintah melalui Kominfo sebenarnya tidak tinggal diam dalam menyikapi fenomena itu.

Dari 2018 hingga 6 September 2023, Kominfo menyatakan telah memutus akses 938.106 konten judi online, dikutip dari Antara (6/9/2023).

Pemblokiran ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) beserta peraturan pelaksananya.

Konten-konten tersebut ditemukan dalam berbagai laman hingga media sosial.

Selain itu, Kominfo juga telah memantau laman-laman pemerintah yang disusupi oleh judi online.

Sejak 1 Januari 2022 hingga 6 September 2023, ada 9.052 situs pemerintah yang mengandung muatan judi online.

"Dalam rentang waktu tersebut, Kominfo telah memerintahkan para pengelola situs pemerintah dimaksud untuk menghapus konten perjudian pada situs yang dikelolanya," kata Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika (Dirjen Aptika) Samuel Abrijani Pangerapan.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/14/100000965/telan-banyak-korban-mengapa-judi-online-sulit-diberantas-

Terkini Lainnya

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Tren
Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke