Apa Itu Halusinasi? Berikut Pengertian, Gejala, dan Jenisnya

KOMPAS.com - Halusinasi adalah persepsi terhadap suatu obyek atau peristiwa yang tidak nyata dan pengalaman indrawi.

Kata "hallucination" sendiri berasal dari bahasa Latin yang memiliki arti "mengembara secara mental".

Dalam istilah sederhana, halusinasi melibatkan pendengaran, penglihatan, perasaan, penciuman, atau bahkan pengecapan terhadap hal-hal yang tidak nyata.

Definisi halusinasi

Halusinasi adalah kesalahan persepsi terhadap obyek atau peristiwa yang melibatkan indra, baik penglihatan, suara, penciuman, sentuhan, maupun rasa.

Dilansir dari laman Mediline Plus NIH, halusinasi melibatkan penginderaan terhadap hal-hal yang terasa nyata namun sebenarnya tidak. Hal-hal tersebut diciptakan oleh pikiran.

Halusinasi tampak nyata, namun sebenarnya hal tersebut tidak ada. Reaksi kimia dan/atau kelainan di otak menjadi faktor utama yang menyebabkan halusinasi.

Halusinasi biasanya merupakan gejala gangguan yang berhubungan dengan psikosis, khususnya skizofrenia.

Namun halusinasi juga dapat disebabkan oleh efek dari penggunaan narkoba, kondisi neurologis, dan beberapa situasi sementara.

Seseorang mungkin mengalami halusinasi dengan atau tanpa kesadaran bahwa apa yang dialaminya tidak nyata.

Dan ketika seseorang mengira halusinasinya nyata, maka itu bisa dianggap sebagai gejala psikotik.

Halusinasi sering terjadi pada orang dengan kondisi kejiwaan, termasuk skizofrenia dan gangguan bipolar.

Meski demikian seseorang tidak harus memiliki penyakit mental untuk mengalami halusinasi.

Dilansir dari laman Verywell Mind, halusinasi dapat menimbulkan berbagai gejala, tergantung jenisnya, beberapa di antaranya adalah:

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, ada beberapa jenis halusinasi, antara lain:

1. Halusinasi pendengaran (suara)

Ini adalah jenis halusinasi paling umum, yang melibatkan pendengaran suara yang tidak nyata, seperti musik, langkah kaki, atau gedoran pintu.

Bahkan suara tersebut mungkin memerintahkan Anda untuk melakukan sesuatu yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain.

2. Halusinasi visual (penglihatan)

Halusinasi visual atau penglihatan merupakan jenis halusinasi yang paling umum dialami setelah halusinasi suara.

Halusinasi ini melibatkan melihat sesuatu yang tidak nyata, seperti benda, bentuk, orang, binatang, atau cahaya.

3. Halusinasi taktil (sentuhan)

Halusinasi jenis ini menyebabkan Anda merasakan sentuhan pada tubuh atau gerakan pada tubuh Anda yang tidak nyata.

Ini mungkin melibatkan perasaan seperti ada serangga yang merayap di kulit atau organ dalam Anda bergerak.

4. Halusinasi penciuman (penciuman)

Halusinasi ini melibatkan pengalaman mencium bau yang tidak ada atau tidak dapat dicium oleh orang lain.

Biasanya, mencium sesuatu yang tidak memiliki sumber fisik, namun ini lebih jarang terjadi dibandingkan halusinasi visual dan pendengaran.

5. Halusinasi pengecapan (rasa)

Halusinasi jenis ini menyebabkan rasa yang sering kali aneh atau tidak menyenangkan bagi yang merasakannya.

Halusinasi pengecapan (seringkali disertai rasa logam) adalah gejala yang relatif umum terjadi pada penderita epilepsi.

6. Halusinasi kehadiran dan proprioseptif

Halusinasi kehadiran membuat Anda merasa ada seseorang di ruangan bersama Anda atau berdiri di belakang Anda.

Sedangkan Halusinasi proprioseptif membuat Anda berpikir bahwa tubuh Anda bergerak, seperti terbang atau melayang, padahal sebenarnya tidak.