Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

India Berhasil Meluncurkan Pesawat Luar Angkasa Pertama Menuju Matahari, Akan Berhenti di Titik Lagrange

Peluncuran itu terjadi kurang dari dua minggu setelah negara tersebut sukses melakukan pendaratan tanpa awak di dekat wilayah kutub selatan Bulan.

Misi luar angkasa tersebut dilakukan oleh pesawat ruang angkasa bernama Aditya (dalam bahasa Sansekerta berarti Matahari) yang diluncurkan dari pusat antariksa Sriharikota di India selatan.

"Misi PSLV-C57/Aditya-L1: Peluncuran Aditya-L1 oleh PSLV-C57 telah berhasil dilakukan. Wahana ini telah menempatkan satelit secara tepat ke orbit yang dituju. Observatorium Matahari pertama India telah memulai perjalanannya menuju titik tujuan Matahari-Bumi L1," tulis Indian Space Research Organisation (ISRO), dikutip dari akun Facebook, Sabtu (2/9/2023).

Akan berhenti di Titik Lagrange

Aditya-L1 dirancang untuk melakukan perjalanan ke titik 1,5 juta km (930.000 mil) dari Bumi selama empat bulan dan berhenti jauh dari Matahari, yaitu 150 juta km dari Bumi.

Wahana antariksa tersebut akan mencapai lokasi yang dikenal sebagai Titik Lagrange (L1), di mana pesawat dapat mempertahankan posisinya relatif terhadap Matahari dan Bumi karena adanya keseimbangan antara medan gravitasi kedua benda langit tersebut.

Hal ini akan memberikan Aditya-L1 pemandangan ke Matahari tanpa halangan sekaligus mengurangi konsumsi bahan bakar.

“Kami telah memastikan bahwa kami akan memiliki kumpulan data unik yang saat ini tidak tersedia di misi lain mana pun,” kata ilmuwan utama misi Aditya-L1, Sankar Subramanian dikutip dari The Independent, Sabtu (2/9/2023).

“Ini akan memungkinkan kita memahami Matahari, dinamikanya, serta heliosfer bagian dalam, yang merupakan elemen penting bagi teknologi saat ini, serta aspek cuaca luar angkasa,” tambahnya.

Dilengkapi dengan tujuh muatan

Organisasi Penelitian Antariksa India  (ISRO) mengungkapkan bahwa Aditya-L1 dilengkapi dengan tujuh muatan untuk mempelajari korona, kromosfer, fotosfer, dan angin Matahari.

Setelah lebih dari satu jam, ISRO mengatakan bahwa peluncuran tersebut berhasil dilakukan dengan sukses.

"Wahana ini telah menempatkan satelit tepat pada orbit yang dituju. Observatorium surya pertama India telah memulai perjalanannya ke tujuan titik L1 Matahari-Bumi," tulis ISRO dikutip dari AP News, Minggu (3/9/2023).

Satelit tersebut dijadwalkan akan memakan waktu 125 hari untuk mencapai titik L1.

Diberitakan sebelumnya, India menjadi negara pertama yang mendaratkan pesawat ruang angkasa di dekat kutub selatan Bulan pada Rabu (23/8/2023).

Setelah upaya yang gagal untuk mendarat di Bulan pada 2019, India bergabung dengan Amerika Serikat, Rusia, dan China sebagai negara keempat yang berhasil mencapai pencapaian ini.

Menteri junior India untuk sains dan teknologi Jitendra Singh memuji para pejabat ISRO atas pekerjaan mereka dalam peluncuran terbaru ini.

"Penelitian tentang Matahari yang dikombinasikan dengan pendaratan India di Bulan yang sukses, akan benar-benar mengubah citra ISRO di masyarakat dunia," kata seorang mantan ilmuwan di organisasi penelitian tersebut, Manish Purohit.

Ratusan orang yang berkumpul untuk menyaksikan peluncuran tersebut bersorak saat misi Matahari India lepas landas.

Seorang ilmuwan luar angkasa, B.R. Guruprasad mengatakan, setelah berada di tempatnya, satelit ini akan memberikan peringatan dini yang dapat diandalkan akan serangan partikel dan radiasi dari aktivitas Matahari yang meningkat yang memiliki potensi untuk melumpuhkan jaringan listrik di Bumi.

Peringatan dini ini dapat melindungi satelit yang menjadi tulang punggung struktur ekonomi global serta orang-orang yang tinggal di stasiun luar angkasa.

"Tujuh muatan tersebut akan mempelajari Matahari sebagai bintang di semua posisi spektrum yang mungkin kita miliki, yaitu spektrum cahaya tampak, ultraviolet, dan sinar-X," terang Purohit.

"Ini seperti kita akan mendapatkan gambar hitam putih, gambar berwarna dan gambar definisi tinggi, gambar 4K dari Matahari, sehingga kita tidak akan melewatkan apa pun yang terjadi di Matahari," sambungnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/03/100000865/india-berhasil-meluncurkan-pesawat-luar-angkasa-pertama-menuju-matahari

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke