Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ilmuwan Temukan "Dunia Bawah" Tersembunyi yang Penuh Makhluk Aneh

KOMPAS.com - Dunia bawah, jauh di bawah dasar laut, menyimpan kehidupan bagi sejumlah makhluk yang tampak asing bagi manusia.

Baru-baru ini, para ilmuwan organisasi non-profit Schmidt Ocean Institute menemukan dunia tersembunyi di bawah gunung berapi laut, tepatnya di bawah lubang hidrotermal, East Pacific Rise, lepas pantai Amerika Selatan.

Dilansir dari Live Science, Kamis (10/8/2023), kawasan jauh dari jangkauan itu merupakan sebuah ekosistem dari beberapa makhluk aneh, seperti spesies cacing, gurita, dan siput tak biasa.

Direktur Eksekutif Schmidt Ocean Institute, Jyotika Virmani mengatakan, penemuan dilakukan dengan mengikis lapisan dasar laut menggunakan lengan robotik kapal penelitian Falkor.

Menurutnya, manusia telah lama mengetahui kehidupan hewan di rongga bawah tanah maupun hewan di pasir dan lumpur.

Namun, untuk pertama kalinya, para ilmuwan mencari kehidupan para makhluk di bawah lubang hidrotermal.

"Penemuan ekosistem baru yang benar-benar luar biasa ini, tersembunyi di bawah ekosistem lain, memberikan bukti baru bahwa kehidupan ada di tempat yang luar biasa," ujar Virmani.

Sekitar lubang juga kaya akan kehidupan

Dilansir dari Science Alert, Rabu (9/8/2023), para ilmuwan pertama kali menemukan lubang hidrotermal pada 1977.

Kala itu, mereka tengah menjelajahi East Pacific Rise, batas lempeng tektonik di dekat Kepulauan Galapagos, lepas pantai barat Amerika Selatan.

Tempat itu memiliki ventilasi atau lubang berbentuk mirip totem (benda atau binatang dalam kepercayaan totemisme) dari lilin yang meleleh, yang berdiri setinggi 10-12 meter.

Lubang tersebut turut menyemburkan air panas yang kaya mineral bercampur dengan air lautan sekitar.

Meski di sekitar lubang bersuhu ekstrem hingga 368 derajat Celsius, para ilmuwan menemukan rantai makanan yang ditopang nutrisi dari lubang hidrotermal.

Rantai makanan yang terdiri dari bakteri kemosintetis, gastropoda atau siput, kepiting, serta cacing ini tidak bergantung pada sinar Matahari, tetapi pada mineral untuk energi.

Namun, hingga penelitian dari Schmidt Ocean Institute, belum ada ilmuwan yang berpikir untuk menengok ke bawah lubang hidrotermal.

Beragam makhluk unik di "dunia bawah"

Sebagai bagian dari misi, para ilmuwan menggunakan tangan robotik untuk membersihkan atau menggali dasar laut.

Kemudian, ilmuwan menempatkan kotak jaring di atas retakan di kerak samudra, lapisan terluar Bumi yang berada di bawah lautan.

Ketika para peneliti mengintip ke dalam kotak-kotak, mereka menemukan sejumlah hewan yang hidup di bawah rongga.

Temuan ini pun membenarkan bahwa makhluk-makhluk tersebut muncul dari bawah dasar laut.

Salah satu hewan dari dasar laut, Riftia pachyptila atau cacing tabung raksasa, menjadi pusat perhatian.

Makhluk laut ini tampaknya menempuh perjalanan di bawah dasar laut melalui cairan vulkanik untuk menjajah habitat baru.

Hal tersebut dapat terlihat dari mengapa begitu sedikit anak cacing tabung raksasa yang terkumpul di sekitar celah vulkanik.

Menurut para ilmuwan, sebagian besar anak-anak hewan itu kemungkinan jatuh di bawah permukaan.

"Pemahaman kami tentang kehidupan hewan di lubang hidrotermal laut dalam telah berkembang pesat dengan penemuan ini," kata ahli ekologi Universitas Wina, Monika Bright.

Dia menjelaskan, dua habitat lubang hidrotermal, yakni di atas dan di bawah permukaan bergerak secara serempak.

Dua habitat ini amat bergantung pada cairan lubang dari bawah sekaligus oksigen di dalam air laut dari atas.

Presiden Schmidt Ocean Institute, Wendy Schmidt menerangkan, penemuan kehidupan makhluk unik di dunia bawah ini menggarisbawahi minimnya pengetahuan manusia tentang lautan.

"Betapa banyak yang belum kita temukan tentang lautan kita, dan betapa pentingnya melindungi apa yang belum kita ketahui atau pahami," ungkapnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/14/120000665/ilmuwan-temukan-dunia-bawah-tersembunyi-yang-penuh-makhluk-aneh

Terkini Lainnya

Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Tren
Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Tren
7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

Tren
Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Tren
Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Tren
Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Tren
Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Tren
Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Tren
3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa 'Santo Suruh' yang Unik

[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa "Santo Suruh" yang Unik

Tren
Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Tren
Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Tren
4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke